KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar harus beradaptasi cepat setelah anggaran daerah berkurang hingga Rp 114 miliar dari perencanaan awal.
Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin, menyebut kondisi ini menuntut penyesuaian besar di berbagai sektor.
“Agak terasa ya pemangkasan sebanyak 114 miliar berkurang, jadi memang butuh penyesuaian yang luar biasa. Karena banyak program yang direncanakan akhirnya dilakukan pengurangan. Kami juga menghemat hal-hal yang bisa diefisiensi,” ujar Mas Ibin, sapaannya, Selasa (7/10).
Meski begitu, Mas Ibin menyampaikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan. Ia menekankan pentingnya menjaga semangat membangun dan menghadirkan Kota Blitar yang terus melayani.
“Kita tetap perhatikan dan membangun Kota Blitar yang baru, yang selalu melayani masyarakat dengan baik,” tambahnya.
Untuk tahun 2026, Syauqul menuturkan pemerintah akan lebih fokus pada pembangunan yang berkaitan dengan peningkatan PAD.
Sejumlah langkah dilakukan, mulai dari pengembangan Ecopark, pengelolaan area parkir, hingga revitalisasi aset yang kurang maksimal, salah satunya Pasar Legi.
“Kami akan memprioritaskan peningkatan PAD di daerah Misalnya pasar Legi dan Bangunan pelayanan masyarakat serta Ecopak akan tetap revitalisasi supaya efeknya bisa langsung ke retribusi dan pajak daerah,” katanya.
Di tengah keterbatasan, Pemkot tetap memprioritaskan sejumlah program seperti pencairan dana RT Keren, renovasi fisik di kelurahan, serta pembaruan wajah depan RSUD Kota Blitar.
“Yang penting pelayanan tetap berjalan, jangan berhenti,” tutup Mas Ibin. (*)






