KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro tengah menyiapkan langkah strategis untuk mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan perkotaan. Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menggandeng Pusat Kajian Lembaga Pengembangan dan Kerjasama Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk melakukan studi kelayakan pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang akan terintegrasi dengan flyover.
Bupati Setyo Wahono menegaskan, pembangunan jalan lingkar diperlukan karena hingga saat ini Bojonegoro masih menjadi jalur lalu lintas kendaraan besar yang melintas menuju Jawa Tengah. “Tujuannya untuk mengalihkan arus lalu lintas, mengurangi tingkat kepadatan, menambah keamanan dan kenyamanan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan,” ujar Wahono, Senin (18/8).
Bupati kelahiran Desa Dologede, Kecamatan Tambakrejo itu menjelaskan, pengembangan kota akan diarahkan ke wilayah selatan karena di bagian utara ruang kota terbatas oleh keberadaan Bengawan Solo. “Harapannya JLS tidak hanya bermanfaat hari ini, tetapi juga memberi dampak positif bagi tata kota ke depan. Selain itu, pembangunan harus tetap memperhatikan tata sosial dan kearifan lokal masyarakat,” jelas Wahono.
Wacana pembangunan flyover dan jalan lingkar selatan sebenarnya telah lama digaungkan Pemkab Bojonegoro. Namun, di era kepemimpinan Bupati Setyo Wahono bersama Wakil Bupati Nurul Azizah, rencana tersebut mulai mendapat perhatian serius dan diarahkan menuju tahap studi kelayakan. (*)