Cabup Gus Barra Optimistis Selesaikan 108.720 Masyarakat Miskin Kabupaten Mojokerto, Simak Caranya

oleh -412 Dilihat
9b3c6377 b831 45a0 9a84 357f26cce5e4
Cabup Mojokerto nomor urut 2 Muhammad Albarraa saat kampanye di Kecamatan Puri. (Foto: Alief W)

KabarBaik.co – Calon Bupati (Cabup) Mojokerto nomor urut 2 Muhammad Albarraa menegaskan komitmennya fokus penanganan masalah kemiskinan masyarakat di Kabupaten Mojokerto. Khususnya, dalam mengelola sektor informal yang menjadi penyumbang utama angka kemiskinan.

Sektor informal adalah sektor ekonomi masyarakat yang terdiri atas unit usaha berskala kecil, yang memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa, dengan tujuan utama menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan memperoleh penghasilan bagi para pelakunya.

Kendala yang sering dihadapi oleh sektor ini adalah keterbatasan modal, tenaga kerja, serta keterampilan. Sektor informal tumbuh dan berkembang sebagai akibat laju pertambahan angkatan kerja yang tinggi, serta ketidakmampuan sektor formal menyerapnya.

Sektor informal memegang peranan penting di daerah dan secara nyata menggambarkan taraf ekonomi dan taraf kehidupan sosial sebagian besar masyarakat. “Kabupaten Mojokerto saat ini memiliki angka kemiskinan sebesar 9,37 persen berdasar data BPS per Maret 2024, angka tersebut cukup tinggi dibandingkan dengan Sidoarjo yang cuma di angka 4,53 persen,” jelas Gus Barra saat kampanye di Kecamatan Puri, Selasa (22/10).

Menurut cabup muda lulusan Al Azhar, Kairo Mesir ini, di Kabupaten Mojokerto juga terjadi kesenjangan yang signifikan antara si kaya dan si miskin. Sehingga yang perlu dilakukan intervensi oleh pemerintah adalah meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dengan treatmen khusus di sektor informal.

“Penting diperhatikan untuk jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Mojokerto menurut data BPS per Juli 2024 yakni 108.720 ribu jiwa sebenarnya tren penurunan ada tapi cukup kecil, sektor informal adalah penyumbang terbesar angka kemiskinan,” jelas Gus Barra.

Gus Barra yang berpasangan dengan Cawabupnya M. Rizal Octavian ini juga menegaskan komitmennya jika diberi amanah sebagai mengampu kebijakan sebagai bupati Mojokerto, ia bakal menjadikan Kabupaten Mojokerto sebagai contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan kemiskinan dengan signifikan.

“Linearnya Mubarok dengan Khofifah-Emil di Pemprov Jatim serta juga Presiden Prabowo di Pemerintah Pusat, kami yakin Kabupaten Mojokerto akan maju melesat berkembang sejahtera. Insya Allah tekad kami membawa Kabupaten Mojokerto menjadi daerah percontohan paling maju sejahtera secara nasional bahkan internasional,” tegas Gus Barra.

Putra KH Asep Saifuddin Chalim ini menambahkan, seharusnya kebijakan-kebijakan daerah harus fokus mendatangkan investasi baru. Apalagi lahan Kabupaten Mojokerto masih sangat luas. Pengembangan lokasi industri baru di daerah utara sungai masih terbuka lebar, support system transportasi seperti jalan tol juga sangat dekat.

“Pengalihan pekerjaan baru dari masyarakat sektor informal ke sektor formal juga menjadi solusi relevan, di pemerintahan Mubarok nantinya akan ada banyak lowongan kerja khusus masyarakat yang ber-KTP Kabupaten Mojokerto,” janjinya.

Mendatangkan banyak investor untuk mendirikan perusahaan di Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu program Mubarok dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Betapa tidak, dirinya bersama Cawabup Dokter Rizal akan fokus menyiapkan sejumlah regulasi untuk memanfaatkan peluang besar ini.

“Bagaimana sebagai seorang pemimpin pemerintahan menyediakan lowongan pekerjaan sektor formal maupun peluang usaha di sektor informal ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga rasio gini atau gap (ketimpangan) antara yang kaya dan yang miskin semakin kecil,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Alief W


No More Posts Available.

No more pages to load.