Cuaca Buruk Ganggu Aktivitas Penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Antrean Mengular

oleh -716 Dilihat
IMG 20250626 WA0031
Antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang.

KabarBaik.co – Kemacetan terjadi di jalan Situbondo – Banyuwangi tepatnya jalan ke arah Pelabuhan Ketapang. Kemacetan terjadi kurang lebih sepanjang 5 kilometer dan didominasi kendaraan besar.

Antrean tersebut terjadi karena penutupan penyeberangan di Pelabuhan Ketapang – Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (25/6) malam kemarin. Pelabuhan sempat ditutup karena imbas cuaca buruk.

Cuaca buruk itu berlanjut hingga Kamis (26/6). Hingga sore kendaraan masih mengantre untuk bergantian masuk ke pelabuhan.

Salah seorang sopir angkutan barang, Sarpan, 47 tahun mengaku mengantre kurang lebih 6 jam. Ia kena macet sejak pukul 22.00 WIB kemarin.

“Dari malam tadi saya kena macet mulai masuk ke jalan Banyuwangi itu dari jam 10 malam baru jam 1 sampai depan pelabuhan gak bisa masuk,” terang sopir asal Jakarta itu.

Ia mengaku mengalami kerugian waktu dan tenaga. Untuk menghemat bahan bakar ia sempat memberhentikan mesin kendaraan saat antran.

“Rugi tenaga dan waktu sih,” tegasnya.

Sementara itu, Suryani, 37 tahun mengaku sudah menunggu di dalam bus untuk antri menyeberang sejak pukul 3 pagi. Bersama rombongan ia dari Ngawi berniat untuk berlibur di pulau Dewata Bali.

“Bawa anak kecil ini nunggu dari jam 3 pagi belum masuk kapal,” jelas Suryani.

Layanan penyebrangan di Pelabuhan telah beroperasi, namun antrian kendaraan masih mengular di sekitar jalan Banyuwangi-Situbondo dan kantung parkir ASDP Ketapang juga dipenuhi oleh kendaraan mulai truk, bus dan mobil pribadi yang akan masuk kapal.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi cuaca buruk ini masih akan mengintai hingga 29 Juni 2025.

Selama periode itu, gelombang laut dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4 meter berpeluang melanda beberapa wilayah perairan, termasuk Banyuwangi.

i menyampaikan, dalam periode tersebut

“Selain itu ada Jember, Lumajang, Selat Lombok bagian selatan, Selat Bali bagian selatan, serta perairan selatan Pulau Bali,” kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, Rahmayani.

Masyarakat pesisir dan pelaku kegiatan pelayaran diminta lebih waspada. Aktivitas melaut, khususnya bagi kapal kecil dan perahu nelayan, sangat disarankan untuk mempertimbangkan kembali sebelum memutuskan untuk melaut.

“Gelombang tinggi bisa berdampak pada terganggunya transportasi laut, aktivitas perikanan, hingga kegiatan bongkar muat di pelabuhan,” imbuh Rahmayani.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.