KabarBaik.co – Suhu udara tercatat 29 derajat Celcius dengan kondisi berawan di Surabaya dan sekitarnya pada Minggu (28/9). Meski berawan, hawa panas terasa lebih tinggi dengan suhu yang seakan mencapai 33 derajat Celcius.
Data cuaca juga menunjukkan kelembapan 72 persen, kecepatan angin 13 km/jam, serta peluang hujan sekitar 10 persen.
Kendati langit didominasi awan, masyarakat tetap merasakan gerah. Sinar matahari yang menembus lapisan awan tipis masih menyengat, sehingga permukaan bumi tetap terasa panas. Kondisi ini membuat aktivitas di luar ruangan terasa kurang nyaman.
Prakiraan cuaca harian mencatat, suhu sejak pagi berada di kisaran 29 derajat Celcius. Menjelang siang, suhu meningkat hingga mencapai puncaknya di angka 34 derajat Celcius pada pukul 13.00–14.00 WIB. Meski berawan, awan yang menutup langit tidak cukup menghalangi intensitas sinar matahari.
BMKG menjelaskan posisi matahari yang saat ini berada tepat di garis equator menjadi faktor utama penyebab hawa gerah. Posisi ini membuat radiasi sinar matahari lebih kuat dan langsung diterima permukaan bumi, meskipun kondisi langit tampak berawan.
Selain itu, cuaca kali ini juga berada di penghujung musim kemarau. Pada periode peralihan ini, kelembapan udara cenderung rendah sehingga panas matahari lebih terasa. Hal tersebut memicu suhu udara tetap tinggi dan hawa terasa pengap.
Masyarakat diimbau untuk menjaga kondisi tubuh dengan cukup minum air putih, menggunakan pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan, serta waspada terhadap potensi perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak.
Ke depan, potensi hujan mulai meningkat seiring peralihan menuju musim penghujan. Namun, hawa panas dan gerah masih akan dirasakan masyarakat Surabaya dan sekitarnya hingga transisi musim benar-benar stabil. (*)