KabarBaik.co – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu, Nurochman-Heli Suyanto berupaya maksimal menjalankan 100 hari masa kerja pertama di masa jabatannya pada periode 2025-2030. Di antaranya menaikkan insentif RT/RW hingga mengatasi persoalan sampah.
Meskipun Kota Batu sudah memiliki tempat pembuangan akhir sebesar TPA Tlekung, namun masalah penanganan sampah belum berakhir dilakukan. “Di 100 hari pertama, kami akan menyelesaikan instrumen tata kelola sampah,” kata Wali Kota Batu, Nurochman, Rabu (5/3).
Menurut Nurochman, penanganan sampah dilakukan mulai dari proses pemilahan sampah di TPS3R hingga pembuatan dekomposter atau alat membuat pupuk kompos di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Tlekung. “Kita ada sinergi dengan dunia usaha yang akan mengelola sampah. Dunia usaha akan mengolah sampah hasil produksi di perusahaan masing-masing,” kata dia.
Langkah berikutnya, lanjut Nurochman, pihaknya akan meningkatkan komunikasi antara Pemkot Batu dengan kepala desa.
Ia menyebutkan bahwa kepala desa menyambut baik upayanya menyelesaikan persoalan sampah. Sebab, persoalan sampah tidak hanya masalah pemkot, tetapi menjadi masalah warga Kota Batu.
“Untuk persoalan sampah, kalau instrumen formal melalui surat edaran atau perda boleh nanti kita teliti, tetapi lebih penting dari itu adalah komunikasi dengan kepala desa,” tegasnya.
Fokus lain untuk segera ditangani sesuai dengan visi misinya memimpin Kota Batu, Nurochman akan segera merealisasikan kenaikan insentif bagi ketua RT, RW dan juga guru ngaji. Sesuai dengan kampanyenya saat pilkada, Nurochman-Heli Suyanto menjanjikan kenaikan sebesar Rp 200 ribu perbulan. Anggaran insentif tersebut diambilkan dari APBD 2025.
“Iya, insentif untuk RT, RW ditambah guru ngaji akan menjadi Rp 500 ribu perbulan. Sebelumnya kan, Rp 300 ribu,” tandas Nurochman. (*)
