KabarBaik.co – Partai Demokrat bakal menjadi kunci penting di Pilkada 2024 mendatang. Siapapun kandidat yang berhasil merangkul partai berlogo mercy ini dapat dipastikan mulus jalannya menuju kemenangan.
Mengapa demikian? Hasil pemilu Februari 2024 lalu bisa menjadi cermin betapa solidnya partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono ini.
Ditambah kehadiran nahkoda Michael Edy Hariyanto di DPC Demokrat Banyuwangi semakin meneguhkan betapa kuatnya posisi partai ini di Bumi Blambangan.
Dari hasil Pemilu lalu Demokrat sukses
meraih 7 kursi di DPRD Banyuwangi. Data KPU dadi 8 dapil, partai Demokrat meraup suara sah sebanyak 120.196 suara. Dengan jumlah tersebut partai ini juga masih berpeluang mempertahankan posisi pimpinan dewan.
Ketua DPC Demokrat Banyuwangi bahkan menjadi caleg dengan perolehan suara terbanyak. Michael yang maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banyuwangi 2 ini mampu meraup 14.213 suara.
Kekuatan akar rumput partai ini pun tak bisa dianggap sepele. Bargaining atau daya tawar yang bisa menjadi kunci. Kader Demokrat Banyuwangi dikenal mempunyai militansi tinggi.
Keberpihakan Demokrat pada pasangan Prabowo-Gibran yang berujung kemenangan pada Pilpres lalu juga membawa keuntungan politik bagi partai ini.
Setidaknya, keuntungan politik yang didapatkan oleh Partai Demokrat adalah efek elektoral dan efek ekor jas dari Prabowo-Gibran.
Bermodal dari sekian banyaknya kekuatan itu, Demokrat mantab mengajukan Michael untuk maju sebagai Calon Bupati maupun Calon Wakil Bupati di Pilbup Banyuwangi 2024 mendatang.
Demokrat pun percaya diri dengan menyatakan bahwa partai ini bakal menjadi ancaman besar bila tidak dirangkul oleh kandidat bakal calon kepala daerah.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPC Demokrat Michael Edy Hariyanto usai rapat paripurna di DPRD Banyuwangi Rabu (29/5) lalu.
“Psywar” berbalut candaan ini bahkan juga ditujukan Micahel kepada Petahana yang kini masih menjabat yakni Bupati Ipuk Fiestiandani.
“Saya siap maju, saya diutus untuk siap menjadi bupati atau wakil bupati. Kalau maju kan berati melawan petahana. Kita belum ketemu pasangan untuk mendampingi pilkada nanti, jadi kita bisa saja melawan petahana,” kata Michael.
Menurutnya ancaman penuh canda itu bukan sekadar omong kosong. Di Pilkada November mendatang Demokrat mengaku akan mengerahkan kekuatan penuh untuk bisa menang.
Berbekal pengalaman politik selama 15 tahun, jaringan yang luas dan kemapanan logistik. Michael optimis bisa menjadi kandidat yang matang. Lebih-lebih ia adalah satu-satunya bakal calon yang sudah memegang surat rekom dari pimpinan pusat.
“Bu Ipuk sendiri kan belum ada wakil sementara saya kan sudah dapat rekom. Jadi saya sampaikan bahwa kalau melawan saya berat lho,” tambah Michael.
Oleh karenanya dia pun menawarkan jalan bersama. Menurutnya, partai manapun yang akan mengusung Ipuk, ia siap menjadi wakilnya.
“Kita terbuka, mau PDIP ataupun Golkar yang usung kita bisa. Ya tentunya kalau ada pembicaraan dengan kami akan lebih baik untuk segera dimulai,” terangnya.
