Detik-detik Meninggalnya Siswa MTs Jombang Saat Pelajaran di Kelas

oleh -138 Dilihat
WhatsApp Image 2025 11 15 at 9.02.26 PM
Suasana rumah nenek siswa MTs yang meninggal secara mendadak (istimewa)

KabarBaik.co – Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftakhul Ulum Jombang berinisial GM, 13 tahun, meninggal secara mendadak saat mengikuti kegiatan pelajaran.

Kejadian ini mengejutkan pihak sekolah maupun keluarga, karena sebelumnya GM tidak menunjukkan gejala sakit apa pun. Sebelumnya GM berangkat sekolah tanpa sarapan dan menempuh jarak 4 km mengayuh sepeda

Kepala MTs Miftakhul Ulum, Shofi’i, menjelaskan bahwa dari keterangan keluarga, GM baru tiba di rumah neneknya di Desa Ngepung pada Jumat (14/11) malam usai pulang dari rumah ibunya di Tulungagung.

“Kata neneknya, kemarin dia dari rumah ibunya di Tulungagung dan sampai rumah nenek jam 21.00 WIB,” ujar Shofi’i, Sabtu (15/11).

Keesokan paginya, GM berangkat ke sekolah tanpa sarapan dan tanpa membawa bekal. Ia juga mengayuh sepeda sejauh lebih dari 4 kilometer menuju madrasah.

Setibanya di sekolah, GM mengikuti kegiatan rutin membaca Alqur’an bersama siswa lainnya. Shofi’i menyebut ada hal janggal pagi itu, lantaran lembaran bacaan Quran yang biasa ditulis sendiri oleh GM tampak belum selesai.

“Tulisannya kurang, belum selesai dia nulis,” ungkapnya.

Saat kegiatan membaca Alqur’an berlangsung, kondisi GM mendadak berubah. Ia kehilangan kesadaran dan tubuhnya melorot dari bangku.

“Teman-temannya dan guru segera mengangkatnya ke UKS. Di UKS dia sudah nazak,” kata Shofi’i.

Pihak sekolah kemudian memanggil tenaga medis dari Puskesmas Jarakkulon.

Kepala Puskesmas Jarakkulon, Ainun Zubaidah, membenarkan laporan tersebut. Ia mengatakan bahwa saat menerima info, GM sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.

“Dalam perjalanan petugas ke sekolah, dilaporkan anak GM mulai mengalami kejang,” jelasnya.

“Dan saat kami sampai dan dilakukan pemeriksaan, nadinya sudah tidak terasa. Pemeriksaan pupil mata juga tidak menunjukkan respons, dan dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.

Kapolsek Jogoroto AKP M Djulan memastikan tidak ditemukan tanda penganiayaan pada tubuh korban.

“Tidak ada bekas tanda penganiayaan, keluarga juga sudah ikhlas dan menganggap ini sebagai musibah,” kata Djulan.

Jenazah GM langsung dibawa ke rumah duka dan telah dimakamkan di Desa Selorejo. Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi.

“Sudah dimakamkan, dan keluarga tidak menghendaki ada autopsi,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.