KabarBaik.co – Trenggalek kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial usai gelaran konser DJ di Pasar Rakyat, Sabtu (28/12). Acara yang diselenggarakan di Alun-alun Trenggalek ini menuai kritikan tajam dari netizen terkait penampilan DJ dan para dancer yang dianggap tidak sesuai dengan norma budaya setempat.
Pasar Rakyat Trenggalek yang berlangsung sejak 23 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 menghadirkan berbagai hiburan, termasuk konser dari artis papan atas. Namun, konser DJ tersebut memicu reaksi negatif publik setelah video penampilan DJ dengan pakaian yang dianggap vulgar beredar luas di akun Instagram @panggul_trenggalek dan beberapa akun media sosial lainnya.
Sejumlah komentar pedas dilontarkan netizen. Akun @sairiehany menulis, “Kalau di luar negeri mungkin biasa, tapi di Trenggalek kok ya begini? Mbok ya disesuaikan.”
Sementara itu, akun @tyasrahayuningsih_ menyebut acara tersebut tidak mendidik dan mempertanyakan peran Pemkab Trenggalek, “Apakah ini kualitas Pemkab Trenggalek? Miris.”
Tak hanya soal pakaian, netizen juga menyoroti lokasi acara yang dianggap kurang tepat.
“Acara seperti ini seharusnya indoor, bukan di ruang terbuka dengan banyak anak di bawah umur. Ini soal moral, bukan selera musik,” kritik akun @rinka_fadlurrahman89.
Menanggapi kontroversi tersebut, Lellyana Arine Kamiswari, Direktur Event Organizer (EO) One Rich Vision, yang menjadi penyelenggara acara, akhirnya memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka.
“Kami sebagai penyelenggara acara meminta maaf kepada Pemkab Trenggalek dan seluruh masyarakat atas kejadian tersebut. Penampilan ini memang di luar kendali kami, namun akan menjadi bahan evaluasi untuk acara mendatang,” ujar Lelly.
Lelly juga menegaskan bahwa konser DJ tersebut bukan inisiatif dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
“Acara ini murni inisiatif kami sebagai EO. Kami bertanggung jawab penuh dan berjanji akan lebih selektif di masa depan agar tidak ada kejadian serupa,” imbuhnya.
Meski konser berjalan aman dan kondusif, kontroversi ini menjadi pembelajaran penting bagi penyelenggara acara untuk lebih memahami karakter budaya lokal dan sensitivitas masyarakat setempat.
“Evaluasi mendalam diharapkan mampu menjaga keharmonisan antara hiburan dan norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Trenggalek,” pungkas Lelly. (*)