Diaspora Belum Menyelamatkan: Indonesia U-22 Dibantai Mali, Alarm Keras untuk PSSI dan Indra Sjafri

oleh -216 Dilihat
IVAN JENNER
Kapten Timnas Indonesia U-22 Ivar Jenner saat menghadapi Timnas Mali U-22, Sabtu (15/11). (Foto Antara)

KabarBaik.co- Kehadiran sejumlah bintang diaspora, nyatanya belum cukup menyelamatkan Timnas Indonesia U-22 dari kekalahan telak 0-3 atas Mali U-22. Performa rapuh sejak awal hingga tumpulnya lini depan menjadi alarm keras bagi PSSI atas kondisi skuad Garuda muda.

Timnas U-22 langsung berada dalam tekanan sejak menit awal. Mali tampil agresif dan hanya butuh lima menit untuk membuka skor melalui sundulan Selou Doucoure memanfaatkan situasi sepak pojok. Gol cepat ini mempertegas masalah lama Indonesia: koordinasi pertahanan yang belum stabil.

Indonesia kemudian berusaha membalas lewat serangan bertubi-tubi. Peluang tercipta dari kaki Mauro Zijlstra, Dony Tri Pamungkas, hingga Rafael Struick. Namun ketajaman yang diharapkan dari barisan depan—yang sebagian merupakan pemain diaspora—tak kunjung terlihat. Garuda Muda mampu menciptakan penetrasi, tetapi selalu gagal memberikan sentuhan akhir yang efektif.

Justru Mali yang kembali menggandakan keunggulan pada menit ke-35. Wilson Samake melakukan aksi individu melewati barisan belakang Indonesia sebelum menuntaskannya dengan penyelesaian klinis, membuat skor 0-2 bertahan hingga jeda.

Masuk babak kedua, Indra Sjafri memasukkan Wigi Pratama menggantikan Rahmat Arjuna yang cedera. Indonesia bermain lebih agresif setelah jeda, tetapi disiplin pertahanan Mali membuat semua peluang tumpul. Tendangan bebas Dony Tri pada menit ke-55 masih melambung, sementara serangan balik Mali beberapa kali membahayakan.

Pada menit ke-73, Cahya Supriadi melakukan penyelamatan penting dari tembakan keras Sekou Kone. Namun petaka datang di masa injury time saat kesalahan lini belakang kembali terjadi dan dimanfaatkan Moulaye Haidara untuk mengubah skor menjadi 0-3.

Pelatih Mali Puji Ivar Jenner

Meski menang telak, pelatih Mali U-22 Fousseni Diawara memberikan pujian kepada Indonesia, terutama kepada sang kapten, Ivar Jenner. Menurutnya, Indonesia tampil terorganisasi dan memiliki sejumlah pemain dengan kematangan bermain yang menonjol. “Kapten mereka, Jenner, pemain yang sangat bagus. Kami tahu mereka akan bermain dengan organisasi yang baik,” kata Diawara. Dia juga mengakui beberapa momen timnya dibuat kewalahan oleh agresivitas serangan Indonesia.

Meski tampil dengan komposisi pemain diaspora yang semakin banyak, Indonesia tetap menghadapi masalah mendasar. Yakni, koordinasi pertahanan yang rapuh, inkonsistensi transisi, dan penyelesaian akhir yang buruk. Kekalahan ini menjadi peringatan keras bagi PSSI untuk segera membenahi struktur pembinaan dan pendekatan permainan, terlebih Indonesia akan kembali menghadapi Mali pada 18 November 2025.

Susunan Pemain

Indonesia U-22: Cahya Supriadi; Frengky Missa, Kakang Rudianto, Kadek Arel, Dony Tri Pamungkas; Ananda Raehan, Ivar Jenner, Raka Cahyana; Mauro Zijlstra, Rafael Struick, Rahmat Arjuna.

Mali U-22: Bourama Kone; Isiaka Soukouna, Eden Gassama, Sekou Doucoure, Dan Sinate; Hamidou Makalou, Boubakar Dembaga, Moulaye Haidara, Aboubacar Sidibe; Pep Niama Sissoko, Wilson Samake.

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.