KabarBaik.co – Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurus Salam di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, kini berada dalam situasi genting. Intensitas hujan yang terjadi sepanjang November telah memicu longsoran tanah dari tebing curam yang persis berada di belakang bangunan sekolah.
Madrasah tersebut berdiri tepat di tepi tebing tanah tanpa pengamanan berupa talut, menjadikannya sangat rentan terhadap bencana longsor.
Akibatnya, setiap kali hujan deras turun, air dan material longsoran kerap merembes melalui dinding hingga menggenangi lantai ruang kelas.
Kepala MI Nurus Salam Muhammad Hanafi membenarkan bahwa tanah longsor sering terbawa aliran air langsung menuju bangunan sekolah.
“Meskipun kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap dipaksakan berjalan, kondisi kelas yang basah kuyup jelas mengganggu proses belajar,” ujar Hanafi, Selasa (18/11).
Selama ini, upaya penanganan darurat dilakukan secara swadaya. Warga dan pihak sekolah kerap bergotong-royong membersihkan material longsoran agar air tidak meluap ke ruang kelas.
“Kami sempat membuat saluran air darurat, namun saluran tersebut cepat dangkal dan kembali tertimbun longsor,” ungkapnya.
Hanafi menekankan bahwa pembangunan talut pengaman adalah solusi paling mendesak untuk memperkuat tebing dan melindungi struktur madrasah secara permanen. Mengingat tingginya tebing, ia berharap proses pembangunan dapat melibatkan alat berat agar berlangsung aman dan efektif.
Pihak sekolah telah menyampaikan laporan tentang kondisi ini melalui kanal Wadul Gus’e. Harapannya, penanganan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dapat dipercepat.
“Sudah ada tim survei dari Pemkab Jember. Semoga segera direalisasikan, apalagi sekarang intensitas hujan makin tinggi. Kami khawatir keselamatan siswa dan bangunan,” pungkas Hanafi. (*)







