Dinilai Kurang Transparansi, Mohammad Sholeh Mundur dari Tim Pemenangan Fawait-Djoko

oleh -163 Dilihat
Anggota tim pemenangan Fawait-Djoko, Mohammad Sholeh. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Salah satu anggota tim pemenangan Muhammad Fawait- Djoko Susanto, menyatakan mundur dari tim pasangan calon (Paslon) nomor utut 2 itu.

Anggota tim yang mundur itu adalah Mohammad Sholeh. Pengunguran diri itu tentunya mengejutkan beberapa pihak, lantaran tim pemenangan baru beberapa pekan yang lalu melakukan pengukuhan.

Pengunduran diri ini disampaikan secara resmi pada Minggu (6/10) melalui pesan WhatsApp kepada tim pemenangan Fawait-Djoko.

Sholeh mengungkapkan, ada beberapa hal yang membuat ia memutuskan untuk mundur dari barisan. Termasuk kurangnya tanggapan atas pertanyaan yang ia ajukan di grup.

Selain itu, Sholeh menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki basis massa signifikan yang dapat berkontribusi besar terhadap perolehan suara pasangan Fawait-Djoko.

Baca juga:  Beri Dua Nama Bacabup di Surat Tugas, PDIP Jember: Bentuk Kehati-hatian Partai

Ia merasa kehadirannya di tim tidak berdampak banyak.

Ia juga akan mengirim surat pengunduran diri resmi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember. Surat itu dimaksudkan untuk mencoret namanya dari tim kampanye resmi.

Sholeh pun membenarkan pengunduran dirinya. Ia mengatakan, masalah utama yang menjadi sorotannya adalah transparansi anggaran dan minimnya koordinasi tim terkait kinerja advokasi dan strategi kampanye.

“Sejak dilantik pada 22 September, belum ada rapat yang membahas strategi pemenangan maupun anggaran kampanye,” ujar Sholeh saat dikonfirmasi.

Baca juga:  Rekom Tak Kunjung Turun, Nasdem Sebut Komunikasi Politik Bupati Hendy Kurang Baik

Menurutnya, anggaran merupakan hal penting dan krusial dalam mendukung kemenangan calon. Pihaknya juga mengaku, telah mencoba meminta penjelasan soal anggaran melalui grup WhatsApp tim, namun tidak mendapat tanggapan.

“Kalau tidak ada jawaban, lebih baik saya mundur, daripada menjadi beban,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa keinginan itu sangat sederhana, hanya transparansi anggaran. Menurutnya, semua kegiatan, termasuk operasional, harus memiliki akomodasi yang jelas dan terstruktur.

Sayangnya, pembahasan ini belum pernah terjadi di tim. Meski belum ada kejelasan soal anggaran, beberapa kegiatan seperti pemasangan alat peraga kampanye sudah berjalan.

Baca juga:  Optimistis Gaet Rekom, Hendy Sebut PAN Berkontribusi untuk Pembangunan Jember

Ia mempertanyakan bagaimana kegiatan itu dapat terlaksana tanpa koordinasi yang memadai. Selain masalah anggaran, Sholeh juga merasa kecewa dengan munculnya tim hukum tanpa koordinasi.

“Ada pelaporan ke Bawaslu tanpa diskusi dengan tim. Ini tidak boleh terjadi dalam struktur yang resmi,” kata politisi Gerindra itu.

Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Fawait-Djoko, Dima Ahyar menolak berkomentar banyak mengenai pengunduran diri Sholeh.

“Kami belum memperoleh informasi utuh, jadi belum bisa memberikan tanggapan resmi,” singkat Dima.  (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.