KabarBaik.co – Keselamatan pelayaran menjadi perhatian utama PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero). Hal itu dibuktikan dengan inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Direktur Utama PELNI, Tri Andayani, di atas KM Dorolonda yang tengah bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Dalam sidak tersebut, Tri Andayani didampingi Sekretaris Perusahaan PELNI Evan Eryanto, Kepala DPA Fauzi Indrijanto, serta Kepala Cabang PELNI Surabaya Roni Abdullah. Mereka bersama-sama memastikan kesiapan operasional kapal dan kelengkapan peralatan keselamatan sesuai standar.
Tri Andayani memeriksa langsung sejumlah alat keselamatan vital seperti sekoci, life raft, jaket keselamatan, hingga Marine Evacuation System (MES). Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan seluruh perangkat dalam kondisi siap digunakan jika terjadi situasi darurat.
“Setiap kapal PELNI memiliki muster list dan wajib menggelar latihan drill secara rutin. Kami ingin seluruh awak kapal selalu siaga. Hari sial tidak ada di kalender, tapi kesiapsiagaan harus selalu dijaga karena satu nyawa sangat berarti,” tegas Tri dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (13/7).
Fauzi Indrijanto menambahkan bahwa PELNI telah mengantongi Safety Management Certificate (SMC) dan secara berkala mengadakan drill darurat untuk melatih kesiapan kru serta memastikan seluruh alat keselamatan berfungsi dengan baik.
“Sepanjang tahun ini, kami juga mengadakan workshop keselamatan di sejumlah kapal penumpang untuk memperkuat pengetahuan dan keahlian awak kapal dalam menangani keadaan darurat,” ujar Fauzi.
Dalam kesempatan itu, Tri Andayani juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung kelancaran operasional PELNI. “Terima kasih kepada otoritas pelabuhan, pengelola pelabuhan, TNI, Polri, dan semua pihak yang turut menjaga standar keselamatan pelayaran,” katanya.
Menurut Tri, keselamatan penumpang adalah prioritas utama. PELNI terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan menjamin seluruh perjalanan berjalan aman, nyaman, dan sesuai standar internasional.
Senada, Kepala Cabang PELNI Surabaya, Roni Abdullah, menegaskan bahwa perawatan peralatan keselamatan yang optimal adalah wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan publik terhadap transportasi laut.
“Jika semua alat keselamatan dicek secara rutin dan dalam kondisi siap pakai, maka penumpang akan merasa aman. Ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan PELNI,” ujarnya.
Roni juga menekankan pentingnya sinergi antara awak kapal, pengelola pelabuhan, dan otoritas pelayaran. “Keselamatan pelayaran adalah tanggung jawab bersama. Di Cabang Surabaya, kami terus mendorong perbaikan layanan, pengawasan, dan pemeliharaan alat keselamatan secara konsisten,” jelasnya.
Sebagai informasi, KM Dorolonda merupakan kapal penumpang milik PELNI yang telah beroperasi selama 25 tahun. Kapal ini memiliki kapasitas hingga 2.000 penumpang dengan panjang 146,5 meter.
Fasilitas keselamatan yang tersedia antara lain life boat, life raft, jaket keselamatan, pelampung, Inflatable Life Raft (ILR), MES, dan Voyage Data Recorder (VDR).
KM Dorolonda melayani dua trayek pulang-pergi, yaitu:
* Trayek A: Surabaya – Balikpapan – Pantoloan – Bitung – Ternate – Sorong – Manokwari – Nabire – Serui.
* Trayek B: Surabaya – Makassar – Bau-Bau – Namlea – Ambon – Sorong – Manokwari – Nabire – Waren – Jayapura. (*)