KabarBaik.co – Seluruh angkutan kota (angkot) di wilayah Kota Malang tengah dipersiapkan untuk berevolusi menjadi bagian dari sistem transportasi modern berbasis Trans Jatim.
Rencana ini menjadi langkah nyata Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk memperkuat konektivitas dan konsolidasi layanan transportasi publik di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Shaleh Putra, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memulai kajian awal terkait pengalihan fungsi angkot menjadi feeder atau pengumpan bagi jalur utama Trans Jatim.
Rencana ini mencakup penataan ulang trayek, serta penentuan titik-titik pemberhentian yang terintegrasi dengan rute Trans Jatim.
“Kajian awal sudah kami siapkan, meskipun masih dalam bentuk gagasan. Ke depan, kami akan melibatkan komunitas sopir angkot untuk berdiskusi dan menyempurnakan rencana ini,” ujar Widjaja saat ditemui di Kantor Dishub Kota Malang, Selasa (17/6).
Menurutnya, langkah ini tidak hanya untuk meningkatkan pelayanan publik, tetapi juga menjadi solusi nyata bagi sopir angkot yang kini bersaing dengan maraknya transportasi online.
“Kami ingin agar angkot tetap memiliki peran penting dalam sistem transportasi kota. Dengan menjadi bagian dari sistem feeder Trans Jatim, sopir angkot bisa tetap beroperasi dengan dukungan sistem yang lebih modern,” tambahnya.
Saat ini, tercatat ada 15 trayek angkot* di Kota Malang, namun tidak semuanya aktif. Beberapa bahkan masih beroperasi secara formal meski tidak layak jalan. Salah satu contohnya adalah trayek Arjosari–Gadang (AG) yang hanya beroperasi sekitar 30 persen dari total unit yang tersedia.
Meski masih dalam tahap awal, rencana ini disambut positif oleh sebagian sopir angkot. Mereka melihatnya sebagai peluang untuk bertahan dan beradaptasi di tengah perubahan zaman.
“Target utama kami adalah agar tidak ada lagi sopir angkot yang tertinggal di era yang semakin maju ini. Semua harus bisa mengikuti perkembangan dan bertransformasi,” tegas Widjaja.
Jika terealisasi, maka angkot Malang Raya akan berubah wajah: dari transportasi tradisional menjadi bagian penting dari jaringan transportasi modern yang lebih tertib, nyaman, dan terintegrasi.(*)