Divisi Humas Polri Sosialisasi Bahaya Radikalisme di Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo

oleh -308 Dilihat
IMG 20241009 WA0034 scaled
Jajaran Humas Polri saat berfoto bersama dengan pihak Ponpes Bumi Sholawat. (Ist)

KabarBaik.co – Divisi Humas Polri menggelar sosialisasi bertema “Terorisme Musuh Kita Bersama” di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Sidoarjo, Rabu (9/10). Acara ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, tentang bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Kegiatan tersebut dihadiri oleh para santri, pengasuh pesantren, serta tokoh masyarakat setempat.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) pada Biro Penerangan Masyarakat (Ropenmas) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago, memimpin sosialisasi ini. Dalam sambutannya, Kombes Erdi menyampaikan pentingnya kesadaran bersama dalam menghadapi ancaman radikalisme yang dapat merusak persatuan bangsa. “Terorisme adalah musuh bersama. Kita harus bekerja sama untuk mencegah paham-paham yang menyimpang ini berkembang di masyarakat,” tegasnya.

Kombes Erdi juga menjelaskan bahwa radikalisme sering kali masuk ke kalangan muda melalui berbagai media, terutama media sosial. Menurutnya, generasi muda harus diberikan pemahaman yang kuat agar tidak mudah terpengaruh oleh propaganda radikal yang disebarkan oleh kelompok ekstremis. “Kontra-radikalisme adalah upaya untuk melindungi generasi muda dari pengaruh ideologi yang merusak,” tambahnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Urusan Penerangan Umum (Kaur Penum) Subid Penmas Bidhumas Polda Jatim, Kompol Rizal Ardhianto. Kompol Rizal menyampaikan pentingnya keterlibatan semua elemen masyarakat dalam menjaga stabilitas nasional. “Pencegahan radikalisme tidak hanya menjadi tugas Polri, TNI, atau pemerintah, tetapi juga tokoh agama, masyarakat, dan pemuda harus berperan aktif,” ujar Kompol Rizal.

Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Ustad Misbachul Munir Ardi, menyambut baik kegiatan ini dan berterima kasih kepada Polri atas sosialisasi yang diberikan. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para santri dan masyarakat sekitar dalam menambah wawasan terkait bahaya radikalisme. “Kami dari pesantren siap mendukung upaya pencegahan radikalisme dengan memberikan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan,” ucapnya.

Para santri yang hadir tampak antusias mengikuti sosialisasi ini. Salah satu santri, Ahmad, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru mengenai cara menghadapi propaganda radikal yang sering ditemukan di internet. “Sekarang saya lebih paham bahaya radikalisme dan bagaimana menyaring informasi yang saya dapatkan di media sosial,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kombes Erdi juga menekankan bahwa upaya kontra-radikalisme memerlukan kerja sama lintas sektoral. Dia mengingatkan pentingnya tokoh agama dalam memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat agar tidak mudah terhasut oleh ajaran-ajaran yang menyesatkan. “Peran pesantren sangat besar dalam membentuk generasi yang toleran dan cinta damai,” jelasnya.

Sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber. Para santri dan pengurus pesantren banyak bertanya tentang cara mengenali indikasi awal radikalisme dan langkah-langkah preventif yang bisa diambil. Pihak Polri pun memberikan panduan praktis untuk mendeteksi tanda-tanda radikalisme di lingkungan sekitar. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.