KabarBaik.co – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jombang menegaskan tidak pernah menahan ijazah siswa. Hal ini disampaikan setelah salah satu alumni yang terkendala ekonomi akhirnya bisa mengambil ijazahnya usai mendapat pembebasan biaya dari pihak sekolah.
Penyerahan ijazah berlangsung haru. Hartatik, orang tua alumni tersebut, mengaku sangat terbantu oleh kebijakan sekolah. Ia menyebut selama ini belum pernah datang ke sekolah karena tidak punya biaya.
“Alhamdulillah saya ditolong diberikan ijazahnya, terima kasih banyak. Matur suwun sanget ditolong Ibu Kepala Sekolah, dikasih gratis,” ujarnya kepada wartawan. Rabu (19/11).
Hartatik bercerita kondisi ekonomi keluarganya tengah sulit. Suaminya saat ini sakit dan tidak bisa bekerja. Ia hanya mengandalkan pendapatan tak menentu dari kegiatan mengaji.
“Suami saya sakit, tidak bisa jalan. Kadang kalau ada yang menyuruh khataman paling dapat seratus ribu, itu pun tidak pasti. Insyaallah anak saya nanti bekerja untuk membantu keluarga,” tuturnya.
Kepala MAN 2 Jombang Erma Rahmawati menegaskan sekolah tidak pernah mewajibkan pelunasan administrasi sebagai syarat pengambilan ijazah.
“Kami tidak pernah menahan ijazah. Ada miskomunikasi saja. Beberapa siswa mengira harus melunasi administrasi dulu, padahal tidak begitu,” kata Erma.
Ia menyampaikan pihak sekolah sudah mengirim surat edaran agar alumni segera mengambil ijazah, bahkan untuk lulusan tahun-tahun sebelumnya.
“Cap tiga jari saja baru dilakukan beberapa waktu lalu. Jadi kalau ada yang datang ambil, pasti kami serahkan,” tegasnya.
Erma menjelaskan MAN 2 Jombang memiliki skema bantuan bagi siswa kurang mampu. Keringanan hingga pembebasan biaya disiapkan agar tidak ada siswa yang terbebani.
“Kami siap membantu, apalagi bagi anak yatim, orang tua sakit, atau yang punya kesulitan ekonomi. Dana bantuan sudah kami masukkan di RKM dan disetujui komite,” katanya.
Erma menambahkan pihaknya telah menjalankan edaran Kemenag yang melarang penahanan ijazah.
“Sejak tahun kemarin kami sudah sampaikan ke orang tua. Silakan yang belum ambil ijazah, semua tahun lulusan tetap boleh datang,” ujarnya.
Erma berharap siswa atau orang tua yang mengalami kendala ekonomi langsung menghubungi sekolah agar bisa dibantu melalui mekanisme beasiswa atau keringanan.
“Kalau ada masalah seperti ini lagi, silakan datang. Semua alumni kami persilakan mengambil ijazahnya,” tutupnya. (*)






