Doa Haru di Kamar Kos Nomor 9: Keluarga Cari Ketenangan untuk Arwah Putri Apriyani

oleh -1195 Dilihat
KAPOLRES INRAMAYU
Kapolres Indrayamu AKBP M. Fajar Gemilang (tengah) saat memberikan keterangan pada pers setelah penemuan jenazah Putri Apriyani. (Foto IST)

KabarBaik.co – Aroma melati dan mawar berpadu keheningan sore di sebuah kamar sederhana bernomor 9, tempat kos di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Indramayu. Di tempat itulah puluhan anggota keluarga almarhumah Putri Apriyani berkumpul. Mereka menggelar doa bersama yang penuh haru. Dan di tempat ini pula nyawa Putri direnggut secara tragis oleh kekasihnya sendiri, yakni Alvian Maulana Sinaga, seorang polisi yang kini masih buron.

Dalam video yang beredar, tampak keharuan menguar, membasahi setiap bacaan zikir dan doa yang terucap. Wajah-wajah duka tak mampu menyembunyikan lara yang mendalam. Mereka datang untuk mendoakan almarhumah, berharap arwahnya menemukan ketenangan. Kedamaian di alam sana.

Namun, ada kisah pilu yang melatarbelakangi pertemuan tersebut. Sebuah mimpi dan bisikan yang dirasakan keluarga. “Awalnya, kami dapat kabar dari Paman Puput (panggilan Putri Apriyani, Red). Menantunya yang di Jepang bermimpi bertemu Puput, dan almarhumah berpesan agar dibawa bunga melati dan mawar ke kosannya ini,” cerita Toni RM, penasihat hukum keluarga, dalam video yang beredar.

Seolah takdir mengarahkan, ada bisikan lain yang juga sampai ke telinga keluarga. “Pak Tamsil (Paman Puput, Red) juga dapat informasi dari warga yang mendengar suara tangisan di malam hari di sini,” lanjut Toni, suaranya terdengar tercekat.

Dua alasan itulah yang mendorong keluarga menggelar tahlilan di tempat kejadian perkara (TKP). Dalam budaya dan kepercayaan mereka, suara tangisan yang tak kasat mata sering diartikan sebagai arwah yang belum tenang. Doa-doa yang dipanjatkan tak hanya ditujukan untuk Putri, melainkan juga sebagai ikhtiar agar bisikan dan kesedihan yang tak terlihat itu menghilang, digantikan oleh kedamaian.

Tangis keluarga yang pecah saat melantunkan doa seolah menjadi cerminan betapa besar kerinduan dan kepiluan keluarga sederhana ini. Di setiap wajah, tampak ada harapan yang sama: agar pelaku dapat segera ditangkap.

Sebagaimana pernah diberitakan, pada 9 Agustus 2025, Putri ditemukan tewas dengan luka bakar di kamar kosnya. Dari hasil penyelidikan, Bripda Alvian Maulana Sinaga terekam CCTV mendatangi kamar kos korban sehari sebelum kejadian. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sepeda motor, seragam, sepatu, dan ponsel yang ditinggalkan pelaku di lokasi. Dari rangkaian bukti itu, polisi meyakini Alvian sebagai tersangka pelaku pembunuhan Putri.

Tidak hanya membunuh dan membakar jasad korban, dalam perkara ini Alvian juga menguras uang sekitar Rp32 juta dari rekening bank milik Putri. Uang itu kiriman dari ibu korban yang bekerja sebagai buruh migran di Hong Kong. Padahal, rencananya uang itu dipakai untuk gadai sawah keluarga.

Meski demikian, hingga lebih dari dua minggu sejak peristiwa tersebut, Alvian belum berhasil ditangkap. Dia melarikan diri usai kejadian dan kini masuk dalam daftar buronan. Dari informasi, Alvian sempat terlacak turun dari mikrolet di wilayah hukum Cirebon. Tempat tinggal Alvian sendiri bersama keluarganya di wilayah Bandung.

Melalui sidang etik profesi, Polri telah memberhentikan Alvian dengan tidak hormat. Pemecatan dilakukan setelah Alvian dinilai mencoreng institusi dengan keterlibatan dalam tindak pidana berat.

Sementara itu, setelah doa bersama di TKP, rombongan keluarga Putri mendatangi Mapolres Indramayu. Di tengah selimut duka, mereka menuntut kejelasan, menuntut keadilan. Di Mapolres Indramayu itu, yang juga menjadi tempat dinas Bripda Alvian Maulana Sinaga, mereka menyampaikan sebuah “ultimatum”. Bahwa, jika dalam 40 hari pelaku belum tertangkap, pihak keluarga bersama masyarakat yang peduli akan kembali dengan aksi unjuk rasa besar.

Kasduki, salah seorang warga, turut memberikan dukungan. Bahkan, dia berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan langsung. “Ini demi menjaga stabilitas keamanan dan kepercayaan masyarakat,” ujarnya. Toh, tagline Korps Bhayangkara adalah Polri untuk Masyarakat.

Langkah keluarga almarhumah Putri, dari kamar duka yang sepi hingga ke gerbang markas polisi, adalah sebuah narasi tentang perjuangan. Mereka tidak hanya berjuang agar pelaku dapat segera tertangkap, tetapi juga demi ketenangan bagi arwah Putri yang mereka cintai.

Dilema dan Pertaruhan Kepercayaan

Bagi Kapolres Indramayu, bahkan Kapolda Jabar, kasus ini lebih dari sekadar tantangan. Tapi sebuah ujian. Di satu sisi, dihadapkan pada kenyataan pahit karena seorang anggota korps kini telah menjadi buronan. Situasi ini sepertinya menciptakan dilema yang pelik, seolah berhadapan dengan cermin retak yang menunjukkan sisi gelap dari sebuah institusi.

Memburu buronan tak pernah mudah. Jalur pelarian yang tak terduga, jejak yang raib di tengah kerumunan, atau jaringan yang melindungi, biasanya menjadi rintangan yang sering dihadapi petugas. Namun, kali ini tantangan boleh jadi berlipat. Bukan hanya mengejar buron biasa, melainkan mantan rekan seprofesi. Seolah memburu belut licin, mungkin saja sejauh ini Bripda Alvian masih sanggup membaca langkah aparat.

Di sisi lain, publik menatap dengan mata yang penuh curiga. Setiap hari yang berlalu tanpa penangkapan akan menumbuhkan persepsi negatif. Muncul kekhawatiran bahwa institusi sedang melindungi anggotanya seperti ramai jadi pergunjingan warganet. Tentu, bisa mengikis kepercayaan masyarakat.

Maka, Kapolres dan bahkan Kapolda terbilang berada di persimpangan jalan. Karena itu, harus membuktikan, tidak hanya kepada keluarga korban, tetapi juga kepada seluruh bangsa, bahwa keadilan itu buta: tidak peduli siapa yang bersalah. Penangkapan ini bukan hanya sekadar tugas, melainkan sebuah pertaruhan untuk tetap tegak menjaga marwah korps.

Akankah Bripda Alvian Maulana Sinaga berhasil dibekuk untuk memutus rantai keraguan publik? Waktu akan menjawabnya. Yang jelas, setiap detik yang berjalan menjadi saksi dari pertaruhan besar ini. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.