KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mendorong transformasi keuangan digital di sektor perdagangan tradisional melalui edukasi literasi keuangan bagi para pedagang pasar.
Langkah ini diambil guna menciptakan transaksi yang transparan, akuntabel, dan membuka akses permodalan legal bagi pelaku usaha mikro.
Kegiatan yang digagas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Kediri ini digelar pada Kamis (19/6) di lantai 2 Pasar Setono Betek, dan diikuti oleh 150 pedagang dari sembilan pasar tradisional.
“Pedagang pasar harus mulai terbiasa dengan transaksi non-tunai. Ini bukan sekadar tren, tapi menjadi kebutuhan agar usaha mereka bisa lebih mudah diaudit, dikembangkan, dan mendapat akses pembiayaan dari lembaga resmi,” terang Ferry Djatmiko, Asisten Perekonomian dan Pembangunan sekaligus Ketua TPAKD Kota Kediri.
Menurut Ferry, masih tingginya kesenjangan antara angka inklusi dan literasi keuangan di Kota Kediri menunjukkan perlunya pendampingan yang masif. Ia menuturkan bahwa masyarakat sudah banyak menggunakan layanan keuangan, namun belum memahami risiko dan fungsi layanannya secara menyeluruh.
“Kalau terbiasa pakai transaksi digital, datanya bisa jadi rujukan pihak bank atau koperasi. Pedagang bisa lebih mudah dapat modal yang sah dan aman, daripada lari ke pinjol ilegal,” jelasnya.
Salah satu fokus kegiatan ini adalah memperkenalkan berbagai produk keuangan formal kepada para pedagang, mulai dari tabungan usaha, pembiayaan mikro, hingga platform transaksi digital yang terintegrasi.
Kehadiran lembaga perbankan dan jasa keuangan dalam kegiatan ini menjadi kunci dalam mempercepat proses transformasi tersebut.
Dari sisi pengawasan, penggunaan sistem keuangan digital juga dinilai lebih aman dan bisa menekan praktik rentenir yang masih marak di lingkungan pasar tradisional.
Perwakilan OJK Kediri Dyah Purnamasari, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pembangunan berkelanjutan Kota Kediri, khususnya di sektor perdagangan dan UMKM.
“Dengan transaksi digital, pedagang tidak hanya lebih aman, tapi juga punya rekam jejak usaha yang bisa dipakai untuk naik kelas,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Utama Perumda Pasar Joyoboyo, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian, serta perwakilan perbankan dan jasa keuangan yang terlibat dalam program literasi.(*)