DPRD Jember Minta Tambak DGS Kepanjen Ditutup

oleh -457 Dilihat
IMG 20250319 WA0043
Ketua Komisi B, Candra Ary Fianto. (Aji)

KabarBaik.co – Banyak aduan dari masyarakat soal dugaan pencemaran limbah, DPRD Jember meminta Tambak modern Delta Guna Sukses (DGS) untuk menutup usahanya sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto, Rabu (19/3).

Ia mengatakan, jika pencemaran itu ditengarai merusak lahan persawahan di sekitaran tambak.

“Tidak sedikit data yang masuk ke kami, ada sekitar 200 hektare sawah tidak bisa ditanami oleh petani. Jumlah fantastis itu merupakan kerusakan yang disebabkan sejak tambak DGS pertama didirikan yakni di tahun 1988,” ungkap Candra.

Politisi PDIP itu menyampaikan, dalam proses penghentian sementara tersebut pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta para Aparat Penegak Hukum (APH).

“Kami merekomendasikan agar tambak DGS ini ditutup sementara. Nantinya kami akan bersinergi, berkomunikasi, dan koordinasi dengan pihak Satpol PP maupun APH dalam rangka melaksanakan rekomendasi yang diperintahkan oleh DPRD Kabupaten Jember ini,” ujarnya.

Ia juga akan melakukan pengawasan langsung terhadap proses penghentian sementara operasi PT DGS dan tambak-tambak udang lainnya yang disinyalir turut menyumbang pencemaran lingkungan.

“Kami akan melakukan pengawasan langsung terhadap proses penghentian sementara PT DGS dan tambak-tambak yang ada di daerah aliran tersebut,” terangnya.

Candra menegaskan, DPRD Jember akan meminta investigasi untuk memetakan luasan tanah pertanian yang terdampak oleh limbah tambak udang tersebut. Dengan estimasi waktu yang tidak bisa dipastikan.

“Kami minta OPD terkait untuk melakukan pemetaan terhadap berapa luasan tanah pertanian yang benar-benar terdampak di daerah aliran sungai tersebut,” jelasnya.

“Tidak hanya PT DGS, nantinya tambak udang rakyat yang beroperasi di daerah tersebut juga akan dilakukan pengecekan serta ditutup sementara,” imbuhnya.

Berdasarkan pendalaman di daerah aliran sungai tersebut, lanjut Candra, tidak hanya PT DGS saja, namun masih banyak tambak-tambak rakyat juga yang beroperasi di daerah tersebut.

“Maka ini penting agar semua pihak yang dianggap terindikasi mencemari sungai itu harusnya juga ditutup,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur PT DGS Chandra Indrianto menolak memberikan pernyataan apapun usai tambak udang miliknya dihentikan sementara. Pihaknya langsung meninggalkan gedung DPRD Jember tanpa sepatah kata pun. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.