KabarBaik.co – DPRD Kota Malang melakukan pembahasan terkait pembatalan cabang olahraga (cabor) anggar dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim beberapa waktu lalu. Kesalahpahaman antara beberapa pihak membuat para wakil rakyat prihatin terhadap nasib atlet yang telah berjuang dalam ajang olahraga bergengsi tersebut.
Anggota Komisi A DPRD Kota Malang, Danny Agung Prasetyo menyatakan, pihaknya menerima keluhan dari para atlet dan pengurus cabor anggar yang sebelumnya meraih medali emas. Namun, adanya dualisme antara Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pusat dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang menyebabkan penghargaan bagi cabor tersebut batal diberikan.
“Kesalahpahaman antara kedua pihak ini membuat DPRD Komisi A dan Komisi D mengungkapkan keprihatinan terhadap atlet yang telah berjuang. Seharusnya menerima hak mereka, tetapi hingga saat ini belum mendapatkan apapun,” ujar Danny saat ditemui di kantor DPRD Kota Malang, Kamis (31/7).
Menurut Danny, para anggota Komisi D menegaskan bahwa jika permasalahan ini tidak diselesaikan, maka dampaknya akan sangat merugikan organisasi olahraga, terutama di Kota Malang. “Komisi D akan berjuang untuk memperjuangkan hak-hak para atlet yang terabaikan dengan segala upaya,” tuturnya.
Danny menegaskan bahwa pihak terkait wajib mengembalikan hak atlet, baik berupa medali emas maupun anggaran. Mereka harus mendapatkan pengakuan meskipun terjadi konflik internal. ”Wali Kota harus hadir untuk memberikan penghargaan atas tanggung jawab tersebut. Saya bersama Ketua DPRD Komisi A dalam waktu dekat akan membahas isu ini dengan Wali Kota,” tegasnya. (*)
