KabarBaik.co – Beberapa desa di Kabupaten Pasuruan dilaporkan mulai mengalami krisis air bersih memasuki musim kemarau pada tahun ini. Terutama desa-desa yang berada di lereng gunung Bromo yang setiap tahun selalu menjadi langganan kekeringan setiap musim kemarau.
Seperti di Kecamatan Kumbang. Dua desa di kecamatan itu dilaporkan mulai terdampak musim kemarau, yaitu Desa Pancur dan Bulukandang.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi mengatakan, di dua desa tersebut, sumber-sumber mata air mulai kering meski tak semuanya. Sehingga warga perlu suplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kalau dikatakan tidak ada air ya masih ada, cuma mulai mengering di beberapa sumber air dan melapor ke kami,” kata Sugeng, Jumat (25/7).
Setelah menerima laporan tersebut, BPBD langsung terjun ke lokasi untuk memastikan benar tidaknya laporan tersebut. Menurut Sugeng, sumber mata air di Desa Pancur dan Bulukandang mulai mengalami penurunan debit air. Hal tersebut terjadi karena sumber-sumber tersebut bisa muncul seiring datangnya penghujan.
“Karena memang sudah tidak hujan lagi selama awal bulan Juli ini, makanya beberapa sumber air di sana ikut mengering juga,” jelas Sugeng.
Sebagai tindak lanjut atas laporan warga, lanju Sugeng, BPBD masih akan melakukan assesment sampai di akhir bulan ini. Ia memperkirakan Agustus mendatang, pengiriman air bersih akan mulai dilakukan.
“Kalau sekarang masih kita asesment terus sampai akhir bulan. Karena biasanya di bulan Agustus itu puncaknya kemarau, jadi kami mulai mendropping air bersih ke semua wilayah terdampak kekeringan,” tegasnya.
Untuk sementara waktu, Sugeng mengimbau warga terdampak kekeringan untuk bijak dalam memanfaatkan ketersediaan air bersih di lingkungan mereka. “Lebih bijak untuk menggunakan air bersih sesuai prioritas dan urgenitas kebutuhan sehari-harinya,” imbaunya. (*)