KabarBaik.co – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota (Dispangtan) Kota Malang bersinergi dengan Kodim 0833 Malang menanam padi di lahan sawah seluas 788 hektare pada tahun ini. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan di dalam kota.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi menyatakan, pihaknya telah menyiapkan lahan sawah yang berada di Kota Malang seluas 788 hektare. “Ini tersebar di empat kecamatan. Untuk Kecamatan Klojen tidak memiliki lahan sawah,” kata Slamet di kantor Dispangtan Kota Malang, Kamis (23/1).
Slamet berharap dari masa tanam untuk tanaman padi yang biasanya dua atau dua setengah kali menjadi tiga kali untuk meningkatkan jumlah produksi. “Artinya dengan luasan yang ada saat ini di Kota Malang memang sudah tidak bisa menambah lagi. Jadi, yang kita lakukan yaitu menambah masa tanam menjadi IP300 dalam satu tahun sehingga bertambah jumlah produksi,” jelasnya.
Mengenai jenis tanaman padi yang akan ditanam, Slamet menyebutkan bahwa pihaknya mencoba varietas padi PK1 dari Kabupaten Situbondo. Alasannya karena varietas tersebut bisa memperpendek umur panen tanaman padi. “Biasanya umur padi 102 sampai 105 hari, dengan varietas dari Kabupaten Situbondo bisa panen diperkirakan 75 sampai 95 hari. Sehingga panen tiga kali dalam setahun akan bisa diwujudkan,” ungkap Slamet.
Slamet menyebut Dispangtan mendorong petani, kelompok tani atau gabungan kelompok tani untuk menggunakan alat-alat mesin pertanian yang modern. Berinovasi mengolah lahan menanam dan memanen. “Kami saat ini mengumpulkan beberapa petak sawah untuk kita jadikan satu kawasan agar aplikasi alat mesin pertanian (alsintan) mulai dari pengolahan, penanaman sampai panen bisa bisa maksimal dan optimal,” ujarnya.
Hasil panen padi pada 2024 lalu, lanjut Slamet, berada di kisaran 15 ribu ton. Dengan inovasi sistem penanaman yang sekarang digalakkan, diupayakan hasil panen tahun ini melebihi tahun lalu. “Dalam satu tahun ini kita tingkatkan semua lokasi bisa IP300 atau satu tahun tiga kali panen,” tegasnya. (*)