KabarBaik.co – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro telah menyiapkan lahan seluas 5.130 hektare untuk pendirian pabrik etanol-metanol. Sikap tersebut merupakan respons terhadap program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto di Bojonegoro.
Lahan yang disiapkan tersebut dengan rincian, pelepasan kawasan untuk pabrik seluas 130 hektare dan luas untuk budidaya tanaman sebagai bahan baku seluas 5.000 hektare. Untuk lahan budidaya tanaman tersebut rencana dengan sistem kerjasama.
“Luas pelepasan kawasan untuk pabrik 130 hektare. Luas untuk budidaya tanaman 5.000 hektare dengan sistem kerjasama,” ujar KSS Humas KPH Perhutani Bojonegoro, Sunyoto, Senin (9/12).
Sunyoto menyatakan, rencana pendirian pabrik etanol-metanol di wilayah Bojonegoro sudah menjadi pembahasan secara internal untuk penyusunan pertimbangan teknis. “Untuk pendirian pabrik etanol-metanol di RPH Sawitrejo BKPH Clangap,” katanya.
Sedangkan budidaya tanaman sebagai bahan baku etanol-metanol, lanjut Sunyoto, rencananya berupa tanaman sorgum yang akan ditanam pada lahan seluas 5.000 hektare. Budidaya tanaman akan dilakukan dengan sistem kerjasama antara Perum Perhutani, perusahaan, dan LMDH. “Kemungkinan kerjasama tripartite antara Perum Perhutani, PT, dan LMDH,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pembangunan pabrik etanol-metanol di Kabupaten Bojonegoro yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto itu menarik investasi mencapai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 19 triliun.
Pabrik tersebut akan dibangun di Kawasan Peruntukan Industri (KPI) yang berada di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki aksesibilitas yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan logistik dan infrastruktur. (*)