Eco-Enzyme, Inovasi Mahasiswa Petra untuk Solusi Sampah Rumah Tangga

oleh -391 Dilihat
IMG 20241202 WA0043
Mahasiswa PCU tunjukkan cara pembuatan eco enzyme dengan wadah galon air bekas. (Yudha)

KabarBaik.co – Sampah rumah tangga seringkali dianggap sebagai masalah lingkungan yang sulit diatasi. Namun, mahasiswa Petra Christian University (PCU) berhasil menemukan cara inovatif untuk mengolah limbah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat melalui pembuatan eco-enzyme.

Eco-enzyme adalah hasil fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah, sayuran, gula, dan air. Hasil akhirnya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, pengusir hama, pembersih rumah tangga, hingga sabun cuci piring.

“Hasil fermentasinya bisa digunakan warga sebagai pupuk tanaman, pengusir hama, sabun cuci piring, pembersih sayuran, dan lain-lain,” ujar Arnetta Jemima Widodo, Ketua Pelaksana Kampung Binaan Mahasiswa (KBM) VIII di Simomulyo.

Agar lebih mengena pada warga kampung binaan, mahasiwa Petra pun secara langsung mempraktikkan pembuatan eco enzyme. “Proses ini sederhana, namun memiliki dampak besar bagi lingkungan dan ekonomi warga,” tambahnya.

Warga Kampung Simomulyo antusias mengikuti kegiatan ini. Dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah, mereka diajarkan langkah-langkah fermentasi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga hemat biaya. Program ini diharapkan menjadi inspirasi untuk mengurangi ketergantungan pada produk kimia komersial.

Pelatihan pembuatan eco-enzyme tidak hanya mengedukasi, tetapi juga membuka wawasan warga tentang manfaat pengelolaan sampah organik. Dalam prosesnya, warga menyadari bahwa limbah dapur yang sering dibuang ternyata dapat diubah menjadi produk yang berguna. Hal ini sejalan dengan konsep 5R (Refuse, Reduce, Reuse, Repurpose, Recycle) yang diterapkan oleh mahasiswa PCU di kampung tersebut.

Yaning Mustikaningrum, penggerak Kampung Songo yang telah berpengalaman dalam pengelolaan lingkungan, turut berpartisipasi dalam program ini. Ia mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam memperkenalkan eco-enzyme kepada masyarakat.

“Keterlibatan anak muda dalam menggerakkan warga sangatlah penting. Sehingga kegiatan ini menjadi langkah yang tepat sebagai bentuk kolaborasi antara mahasiswa bersama warga,” ungkapnya.

Menurut Yaning, eco-enzyme memiliki potensi besar untuk mengurangi biaya kebutuhan sehari-hari, seperti pemupukan tanaman dan kebersihan rumah tangga. “Setelah mengikuti kegiatan ini, warga dapat mengerti bahwa dari pembuatan eco-enzyme, mereka bisa mengurangi biaya yang dipakai untuk pengobatan dan pemupukan tanaman,” jelasnya.

Kampung Simomulyo sendiri telah menjadi salah satu kampung yang aktif dalam upaya pengelolaan sampah berbasis lingkungan. Sebelumnya, kampung ini menerima sertifikat kontribusi terhadap upaya pengendalian perubahan iklim pada Agustus 2024. Program pelatihan eco-enzyme ini semakin memperkuat komitmen warga dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Arnetta berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di Simomulyo, tetapi juga dapat diterapkan di wilayah lain. “Lewat kegiatan interaktif ini, kita bisa sama-sama belajar untuk lebih masif dalam menerapkan 5R, serta meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekitar,” tuturnya.

Dengan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, inovasi seperti eco-enzyme dapat menjadi solusi nyata untuk mengurangi beban sampah rumah tangga sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga. Mahasiswa PCU optimis, perubahan kecil yang dimulai dari lingkungan sekitar dapat membawa dampak besar bagi keberlanjutan bumi. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.