KabarBaik.co – Tim sepakbola kebanggaan warga Tuban, Persatu Tuban, resmi berpindah tangan. Politisi Partai Golkar yang juga anggota DPR RI, Eko Wahyudi, kini menjadi pemilik baru klub berjuluk Laskar Ronggolawe setelah mengakuisisi seluruh saham Persatu secara gratis.
Penandatanganan perjanjian akuisisi digelar di salah satu kafe di Tuban. Dalam acara tersebut, Eko Wahyudi menandatangani dokumen peralihan saham bersama Fahmi Fikroni, yang mewakili empat pemilik saham lama. Proses tersebut turut disaksikan oleh perwakilan suporter Persatu Tuban, Ronggomania.
Empat pemilik saham sebelumnya adalah Nashruddin Ali (Komisaris Utama PT Persatu Tuban), M. Miyadi (Wakil Ketua DPRD Tuban), Ratna Juwita Sari (anggota DPR RI), dan Fahmi Fikroni (anggota DPRD Tuban). Mereka sepakat melepas seluruh saham secara cuma-cuma kepada Eko Wahyudi.
“Kami berempat pemilik saham Persatu Tuban menyerahkan saham kepada Saudara Eko Wahyudi. Harapan kami, dengan peralihan ini Persatu bisa bangkit dan kembali berjaya seperti yang kita semua impikan,” ujar Fahmi Fikroni, Senin (6/10).
Dalam dokumen perjanjian, terdapat sejumlah poin penting yang disepakati kedua belah pihak. Pertama, seluruh saham PT Persatu Putra Tuban resmi dilepaskan kepada Eko Wahyudi, berikut dokumen dan akta peralihannya.
Kedua, akuisisi dilakukan demi kelangsungan dan kemajuan klub. Ketiga, Eko Wahyudi berkomitmen memajukan Persatu sesuai tujuan awal pendirian PT Persatu Putra Tuban tanpa melanggar ketentuan hukum. Keempat, jika dalam tiga tahun ke depan klub tidak menunjukkan kemajuan atau gagal berprestasi, maka kepemilikan akan dikembalikan kepada pemilik lama.
“Perjanjian ini masih bersifat sementara, dan dalam waktu dekat akan kami bawa ke notaris untuk proses legalisasi,” terang Eko Wahyudi, yang sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Manajer Persatu Tuban.
Sebagai informasi, Persatu Tuban sempat menorehkan sejarah dengan menjadi juara Liga Nusantara tahun 2014 dan pernah tampil di Liga 2 Indonesia musim 2019. Namun, pada tahun yang sama, tim berlogo kuda tersebut harus terdegradasi ke Liga 3 setelah hanya mengumpulkan 20 poin dari 20 pertandingan dan menempati posisi ke-11 klasemen Wilayah Timur. (*)