KabarBaik.co – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember memastikan bahwa seluruh perjalanan kereta api di wilayah operasinya tetap aman dan berjalan normal pasca erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu (19/11).
Aktivitas vulkanik Semeru yang mengeluarkan awan panas guguran sejauh 5,5 kilometer menuju Besuk Kobokan, dengan kolom abu tebal condong ke arah barat laut hingga utara, tidak berdampak pada operasional KA.
Menanggapi situasi ini, KAI Daop 9 Jember segera melakukan pengecekan menyeluruh, khususnya pada lintas Jatiroto–Ranuyoso yang merupakan wilayah terdekat dari Gunung Semeru.
Pengecekan meliputi jalur rel, jembatan, stasiun, dan perlintasan sebidang (JPL). Hasilnya, seluruh prasarana dan jalur kereta api berada dalam kondisi aman dan tidak ditemukan adanya material vulkanik seperti abu atau pasir yang mengganggu jalur rel maupun persinyalan.
Seluruh perjalanan KA, baik jarak jauh maupun komuter, beroperasi normal sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Sebagai upaya mitigasi dan antisipasi, KAI Daop 9 Jember telah mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan, seperti peningkatan patroli jalur serta menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, dan Stasiun Jember.
Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menegaskan komitmen KAI terhadap keselamatan pelanggan.
“Kami ingin menegaskan bahwa kondisi perjalanan kereta api di wilayah Daop 9 Jember aman. Petugas kami telah melakukan pemeriksaan menyeluruh, terutama di lintas Jatiroto–Ranuyoso yang paling dekat dengan Semeru. Hingga saat ini tidak ditemukan material vulkanik yang mengganggu jalur,” ujar Cahyo, Kamis (20/11).
Cahyo menambahkan bahwa penempatan AMUS merupakan bentuk komitmen KAI.
“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan bahwa jika ada perkembangan di lapangan, penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan percaya bahwa KAI selalu mengutamakan keselamatan dalam setiap operasinya,” jelasnya.
KAI Daop 9 Jember akan terus berkoordinasi dengan BPBD, PVMBG, dan pemerintah daerah untuk memantau perkembangan situasi vulkanik Semeru secara real-time dan akan segera menyampaikan informasi terbaru jika terdapat perubahan kondisi operasional. (*)








