KabarBaik.co – Tragedi robohnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Jawa Timur. Peristiwa yang terjadi pada Senin (30/9) itu mengundang simpati luas, termasuk dari Keluarga Besar PDI Perjuangan Jawa Timur.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Hj. Wara Sundari Renny Pramana, mengajak masyarakat untuk bersatu mendoakan para korban serta memberikan dukungan nyata bagi keluarga yang terdampak.
“Atas nama Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, saya menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban. Semoga mereka diberi ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” ujar Bunda Renny, sapaan akrabnya di Surabaya, Sabtu (4/10).
Renny menegaskan, musibah ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan bangunan, terutama yang digunakan untuk kegiatan pendidikan dan keagamaan.
Selain itu, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim evakuasi, baik TNI, Polri, maupun relawan yang terus berjibaku di lokasi kejadian. “Kami berharap seluruh petugas tetap waspada dan semangat dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini,” ucapnya.
Fraksi PDI Perjuangan, lanjut politisi asal Kediri yang juga kakak kandung Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung itu, siap memberikan dukungan moril maupun materiil. “Solidaritas dan gotong royong adalah kekuatan kita. Saatnya masyarakat Jawa Timur bersatu, saling menguatkan, dan membantu korban,” katanya menegaskan.
Seperti diketahui, bangunan Ponpes Al Khoziny ambruk pada Minggu (28/9/2025) sekitar pukul 15.15 WIB. Data terakhir hingga Kamis (2/10) mencatat 108 santri terdampak. Sebanyak 18 orang berhasil dievakuasi petugas, sementara sebagian lainnya menyelamatkan diri. Namun, lima santri dinyatakan meninggal dunia.
Kelima korban meninggal yang sudah teridentifikasi adalah Maulana Alfian Ibrahim (13), Mochammad Mashudulhaq (14), Muhammad Soleh (22), Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), dan Mochammad Agus Ubaidillah (14).
Proses identifikasi dilakukan tim DVI Polda Jatim melalui pemeriksaan medis visual, properti korban, sidik jari, hingga gigi. Untuk mempercepat identifikasi, Biddokkes Polda Jatim menyiapkan tiga posko DVI: posko ante-mortem di kampus putri ponpes, serta posko post-mortem di RSUD Sidoarjo dan RSI Siti Hajar.
Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Jatim, AKBP dr. Adam Bimantoro, memastikan proses identifikasi berjalan sesuai prosedur medis dan forensik.