KabarBaik.co – Petani adalah garda terdepan kedaulatan pangan bangsa. Dari sawah dan ladang, kehidupan bermula. Namun di tengah arus pembangunan, nasib mereka kian terdesak. Hal inilah yang ditegaskan Anggota Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur, Hari Yulianto, saat berbicara soal masa depan pangan nasional.
“Bangsa ini tidak akan berdaulat tanpa petani yang sejahtera. Dari sawah dan ladang merekalah kehidupan berawal. Karena itu, perhatian kita pada petani adalah perhatian pada masa depan bangsa,” ujar Hari, Sabtu (27/9/2025).
Hari mengingatkan bahwa alih fungsi lahan pertanian di Jawa Timur sudah sangat mengkhawatirkan. Ribuan hektare sawah berubah menjadi kawasan industri, perumahan, hingga infrastruktur.
“Alih fungsi lahan ini sudah seperti bom waktu. Jika dibiarkan, Jawa Timur yang dikenal sebagai lumbung pangan nasional bisa menghadapi krisis. Inilah pentingnya komitmen semua pihak dalam menegakkan aturan perlindungan lahan pertanian,” tegas politisi asal Dapil Sidoarjo itu.
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim pada 2023 mencatat, rata-rata 1.100 hektare lahan pertanian hilang setiap tahun. Bahkan, Kementerian Pertanian melaporkan lebih dari 650 ribu hektare lahan di provinsi ini sudah beralih fungsi. Padahal, Jawa Timur adalah penyumbang beras terbesar di Indonesia.
“Jika lahan terus menyusut, bukan hanya petani yang rugi, tetapi masyarakat luas yang akan kesulitan mendapatkan pangan murah dan terjangkau,” lanjutnya.
Hari juga menekankan pentingnya implementasi Perda Nomor 12 Tahun 2015 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Menurutnya, aturan ini jangan sekadar tertulis di atas kertas.
“Pemerintah provinsi harus tegas. Daerah yang lambat menjalankan aturan perlu mendapat sanksi, sementara yang progresif harus diberi apresiasi. Kita ingin aturan ini hidup, bukan tidur di atas kertas,” jelasnya.
Tak hanya soal lahan, Fraksi PDIP juga menyoroti persoalan kesejahteraan petani. Mulai dari sulitnya akses pupuk, rendahnya harga panen, hingga lemahnya serapan gabah oleh Bulog.
“Petani sering kali tak bisa menjual hasil panennya dengan harga layak. Selama masalah ini belum teratasi, maka perjuangan kita belum selesai,” kata Hari.
Ia menutup dengan penegasan, Fraksi PDI Perjuangan akan terus berdiri di sisi petani.
“Tanpa petani, pangan tak ada. Dan tanpa pangan, bangsa ini tak bisa bertahan. Itulah mengapa kami berkomitmen untuk terus memperjuangkan kepentingan petani,” pungkasnya. (*)