KabarBaik.co – Rumah sekaligus kantor Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Buruh untuk Sosial, Inklusi, dan Marjinal (SBSIM) milik seorang aktivis bernama Safril Marfadi didatangi aparat TNI dari unsur Bintara Pembina Desa (Babinsa) pada Rabu malam, 6 Agustus 2025.
Dari pantauan layar CCTV yang terpasang, tampak kedatangan aparat terjadi sekitar pukul 23.30 WIB.
Safril mengungkapkan bahwa aparat meminta agar ia melepas gambar-gambar bertema One Piece yang menempel di tembok dan jendela rumahnya. Pihak Babinsa berdalih tengah melakukan patroli rutin dan kemudian ‘menemukan’ keberadaan gambar One Piece yang cukup mencolok di area tersebut.
“Ya begitulah, Babinsa meminta untuk menghapus atau melepas gambar One Piece. Tapi saya tidak mau karena penggunaan gambar One Piece belum termasuk lambang atau simbol yang dilarang oleh undang-undang,” ujar Safril yang rumahnya berada di kawasan Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Kamis (7/8).
Safril menegaskan bahwa gambar-gambar tersebut sengaja dipasang sebagai bentuk ekspresi dan aksi kritis terhadap situasi sosial dan politik yang menurutnya sarat ketimpangan serta ketidakadilan. “Pemasangan gambar itu merupakan bagian dari ungkapan kritis atas rezim yang semakin tidak berpihak kepada rakyat, bahkan cenderung menindas lewat kebijakan-kebijakan yang menyulitkan rakyat kecil,” jelasnya.
Safril menyebut bahwa gambar-gambar tersebut juga menjadi sarana pendidikan politik dan pemantik kesadaran kritis bagi para anggota buruh yang tergabung dalam SBSIM. “Serial One Piece itu sendiri menggambarkan perlawanan terhadap otoritas yang korup dan menindas. Kami menggunakannya sebagai simbol perjuangan dan alat edukasi,” tandasnya. (*)