KabarBaik.co – Sebuah minibus berisikan rombongan warga asal Jember yang hendak bersilaturahmi ke rumah saudara di Banyuwangi justru terperosok ke parit di wilayah perkebunan Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Mereka tersesat ke jalan yang salah gara-gara mengikuti google maps.
Akhirnya mereka terperosok ke parit. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) dikerahkan untuk melakukan evakuasi.
Koordinator Damkarmat Sektor Genteng, Sutikno mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (2/4) kemarin sekitar pukul 02.30 WIB.
Mobil itu berisikan keluarga Jamilul Huda, warga Kelurahan Jumerto, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.
Mereka niatnya akan berlebaran ke rumah saudaranya di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
“Mereka semula menempuh jalur semestinya lewat Gumitir. Namun setelahnya mereka membuka google maps, niatnya lewat jalur alternatif,” kata Sutikno.
Bukannya menemukan jalan mulus mereka justru masuk ke kawasan Perkebunan Kendenglembu. Jalur yang dikira alternatif ternyata malah jalan buntu.
Ketika hendak putar balik mobil itu malah terperosok ke parit sebab kondisi jalan yang sempit. Karena kesusahan naik ke bahu jalan, akhirnya mereka minta bantuan ke pemadam.
“Jadi saat memasuki jalan raya di Kecamatan Glenmore, mobil masuk ke kanan lurus ke perkebunan Kendenglembu. Dikiranya jalur yang ditempuh adalah jalan alternatif tetapi malah menemui jalan buntu,” kata Sutikno.
Sutikno menyebut sebenarnya ada iring-iringan mobil lain yang membersamai Jamilul Huda. Ada dua mobil lain yang berbarengan menuju Desa Sarongan.
Namun, minibus milik Jamilul Huda itu justru terpisah dari rombongan. Dan akhirnya mengandalkan google map untuk menempuh sisa rute selanjutnya.
Karena kondisi yang sepi, jalan gelap dan kendaraan terperosok ke parit, akhirnya mereka mencari nomor darurat Damkar Banyuwangi dan meminta tolong untuk dibantu agar bisa keluar dari jalur tersebut. Lokasinya juga jauh dari pemukiman.
“Laporan masuk ke Damkar pukul 03.02 WIB. Lalu kami tiba dilokasi sekitar pukul 03.35 WIB,” jelasnya.
Ternyata benar, sopir minibus tidak bisa mengeluarkan kendaraannya dari jalur ekstrem tersebut. Meski parit tak sebegitu dalam akan tetapi roda ban tak bisa bergerak dikarenakan selip.
“Kami langsung lakukan penanganan dengan menarik kendaraan menggunakan kendaraan tangki. Alhamdulillah bisa dievakuasi hanya dalam waktu 15 menit,” kata Sutikno.(*)