KabarBaik.co – Anggota DPRD Jatim Sumardi mendapat serbuan keluhan dari warga saat menggelar reses di Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Jombang.
Aspirasi yang masuk beragam, mulai dari jalan rusak, keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah, hingga kondisi seorang bocah penderita kelainan jantung yang memburuk.
Dalam forum serap aspirasi tersebut, warga menilai respons pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi terlalu lambat terhadap persoalan-persoalan mendesak yang mereka hadapi.
Syafaat, 53, salah satu warga, mendesak perbaikan jalan lingkungan hingga jalan kabupaten dan provinsi yang disebutnya rusak parah dan membahayakan warga.
“Jalan rusak mohon dibantu diperbaiki, Bapak,” ujar Syafaat di hadapan Sumardi, politisi Golkar yang akrab disapa Cak Sumardi, Sabtu (22/11/2025).
Masalah pengelolaan sampah juga mencuat. Ndono, 50, mengungkapkan bahwa program TPS3R di desanya sebenarnya mendapat apresiasi dari Pemkab Jombang. Namun, program itu terkendala minimnya armada pengangkut sampah.
“Kami terkendala kendaraan, Bapak. Siapa tahu bisa mengajukan bantuan untuk pengadaan armada,” kata Ndono.
Warga juga tengah menjajaki inovasi pengolahan sampah plastik menjadi BBM dan meminta dukungan berupa pelatihan serta peralatan melalui aspirasi DPRD. Menurut mereka, langkah ini diambil karena upaya dari pihak eksekutif dinilai belum maksimal.
Isu paling mendesak datang dari kondisi Sulton, bocah penderita kelainan jantung yang sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Kondisinya disebut memburuk beberapa hari terakhir, dengan keluhan sakit kepala dan penurunan nafsu makan.
Ndono, yang merupakan kerabat Sulton, mendesak agar penanganan medis terhadap bocah tersebut dipastikan tidak terhenti.
“Mohon bisa dipastikan penanganan lebih lanjut kepada Sulton, Pak Sumardi,” pintanya.
Menanggapi rentetan keluhan tersebut, Sumardi berjanji akan menindaklanjuti seluruh aspirasi warga.
“Apa yang disampaikan akan kami tampung dan carikan langkah untuk merealisasikan,” ujar anggota Komisi A DPRD Jatim itu.
Terkait kondisi Sulton, ia menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan.
“Jika ada kendala silakan koordinasi dengan kepala desa, teman-teman media yang mengawal kasus, atau langsung ke saya,” tegasnya. (*)








