Gelombang II Kepulangan Jemaah Dimulai 4 Juli, Ini Pesan Petugas Klinik Kesehatan Haji Agar Jemaah Tetap Sehat

Editor: Hairul Faisal
oleh -65 Dilihat
Jemaah haji Indonesia bersiap kembali ke tanah air. (Foto: Kemenag)

KabarBaik.co – Pelaksanaan ibadah haji tahun ini memasuki tahap pemulangan ke tanah air dan pergeseran ke Madinah. Jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang I secara bertahap dipulangkan dari Makkah menuju Indonesia melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah sejak 22 Juni lalu.

Sedangkan, jemaah haji yang berangkat pada gelombang II secara bertahap diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah sejak 26 Juni. Selanjutnya pemulangan dari Madinah ke tanah air akan mulai berlangsung pada 4 Juli mendatang. Karena itu, jemaah diimbau menjaga kondisi fisik usai melaksanakan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Baca juga:  1.544 Koper CJH Bojonegoro Dikirim ke Asrama Haji Sukolilo

Pesan itu disampaikan Kasi Kesehatan Derah Kerja (Daker) Madinah, Karmijono di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Jemaah juga diimbau agar menyesuaikan aktivitas dan tidak memaksakan diri selama berada di Kota Madinah. ”Sebaiknya begitu sampai ke Madinah upayakan istirahat sampai bugar, karena ibadahnya sudah selesai di Makkah,” kata Karmijono seperti dilansir dari laman resmi Kemenag, Minggu (30/6).

Baca juga:  Tiba di Madinah 15 Mei 2024, Kloter 14 Jemaah Haji Kota Batu Segera Jalani Rangkaian Haji

Menurut Karmijono, jemaah haji sudah dalam kondisi kelelahan dan capek. Petugas yang mendampingi dan mengawal jemaah pun dalam kondisi kelalahan. ”Makanya jemaah saat berada di Madinah ini tinggal bersenang-senang. Memulihkan kekuatan supaya nanti kembali ke tanah itu dengan wajah yang lebih bugar,” ujar dia.

Karmijono menyatakan, para jemaah jangan sampai memaksakan diri untuk menjalani ibadah sunnah tetapi mengabaikan kondisi kesehatan. Sebab faktor kelelahan memicu jemaah jatuh sakit. ”Kuncinya adalah kita harus menjaga jemaah agar jangan terlalu kelelahan. Aktivitasnya harus disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing,” jelas Karmijono.

Baca juga:  Kota Madinah: Kota Suci Kedua Umat Islam yang Bersejarah

Karmijono menjelaskan, jemaah pada umumnya tidak mengaku dirinya sakit. Jika ditanya, jawabnya selalu bilang tidak merasakan sakit. Padahal kondisinya mulai tidak ingin makan dan minum. ”Kondisi demikian membuat tubuh semakin rentan dan harus segera dikonsultasikan ke petugas kesehatan. Andaikan diperlukan untuk dirujuk ke rumah sakti Saudi, tentu akan kita rujuk,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.