KabarBaik.co – Meski masa Hak Guna Bangunan (HGB) lahan telah berakhir pada Mei lalu, Perumda Perkebunan Panglungan, Wonosalam, Jombang, tetap tancap gas.
Perusahaan pelat merah ini kini fokus mengembangkan komoditas baru yang diyakini mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) hingga ratusan juta rupiah.
Direktur Perumda Panglungan Agus Mujiono menyebut pembenahan internal menjadi langkah awal sejak dirinya menjabat. Ia melakukan perbaikan di sisi administrasi dan pengelolaan keuangan guna membentuk fondasi perusahaan yang lebih solid.
“Panglungan sekarang mulai stabil. Kami ingin memastikan fondasi internal kuat, sehingga target jangka panjang dapat dicapai secara konsisten,” kata Agus, Jumat (8/8).
Agus juga menyampaikan komitmennya untuk menyumbang PAD hingga Rp 300 juta per tahun. Target ini dinilai realistis, seiring dengan potensi hasil produksi yang dikelola secara mandiri.
Perumda Panglungan kini mulai menanam dua komoditas cepat panen semangka dan tembakau. Semangka bisa dipanen dalam 60-65 hari, sedangkan tembakau dalam 65-90 hari.
Untuk pemasarannya, semangka akan dikirim ke mitra di Jakarta dan Semarang, sementara tembakau dijual dalam kondisi basah karena belum tersedia alat pengering.
Agus tak memungkiri bahwa keterbatasan SDM menjadi tantangan tersendiri. Namun ia optimis, semangat kerja pegawai yang tinggi bisa mengimbangi kekurangan tersebut.
“SDM memang terbatas, tapi semangat teman-teman luar biasa. Kami yakin target tetap bisa tercapai,” ujarnya.
Tak hanya mengandalkan komoditas jangka pendek, Perumda Panglungan juga tengah menjajaki kerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember.
Langkah ini diambil untuk mengembangkan tanaman jangka panjang seperti kopi dan kakao dengan varietas unggul yang cocok dengan kondisi lahan di Panglungan.
“Diversifikasi sangat penting agar perusahaan tidak hanya bergantung pada satu jenis tanaman. Kami ingin Panglungan menjadi lahan produktif yang berkelanjutan,” pungkas Agus. (*)