KabarBaik.co – Sumenep diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 6,5 pada Selasa (30/9) malam pukul 23.49 WIB. Setelahnya, sebanyak 32 gempa susulan terjadi. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan gempa Sumenep terjadi akibat aktivitas sesar aktif bawah laut.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif bawah laut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” tulis Daryono di X, Rabu (1/10).
Gempa yang berlokasi di 7.25 Lintang Selatan dan 114.22 Bujur Timur atau 50 km Tenggara Sumenep itu tidak hanya dirasakan warga daratan. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir Kabupaten Sumenep seperti Pulau Sapeken juga merasakan dampaknya. Padahal, jarak dari daratan ke wilayah kepulauan Sumenep sekitar 140 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 12 jam menggunakan kapal laut.
Masyarakat setempat dibuat panik karena rumah mereka yang sebagian besar berbentuk panggung sedikit bergoyang. Apalagi peristiwa itu terjadi saat larut malam, ketika hampir semua warga tengah tertidur pulas di rumah mereka masing-masing. Beberapa warga menceritakan ekspresi dan langkah mereka saat gempa terjadi melalui media sosial Facebook.
Ada yang bertanya memastikan kondisi yang baru saja dirasakannya kepada warganet, apakah benar-benar gempa atau ia sedang bermimpi. Ada pula yang langsung menulis doa dan mengungkapkan harapan agar dia bersama keluarga dan masyarakat Pulau Sapeken selalu dalam lindungan Allah SWT. Warga lainnya bersyukur karena gempa di Pulau Sapeken tidak separah dengan yang terjadi di daratan Sumenep seperti Kecamatan Gayam, Nonggunong, dan Talango.
Dari informasi yang didapat melalui berbagai sumber, di Kecamatan Gayam, gempa tersebut mengakibatkan 114 rumah rusak, 6 masjid, 1 musola, 1 sekolah, 1 puskesmas. Sedangkan, di Kecamatan Nonggunong, 16 rumah rusak, 2 masjid, 1 musola, dan 1 sekolah. Di Kecamatan Talango, 1 rumah di Dusun Gapurana mengalami kerusakan. Adapun korban luka-luka enam orang dirawat Puskemas Gayam. (*)






