KabarBaik.co – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Blitar mulai menyiapkan penerapan mata pelajaran baru Koding dan Kecerdasan Buatan (KKA) di sekolah.
Mata pelajaran ini diatur dalam Permendikdaspen Nomor 13 Tahun 2025 dan bersifat pilihan, sesuai analisis serta kemampuan masing-masing satuan pendidikan.
Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dispendik Kota Blitar M. Arifin, menjelaskan pelaksanaan KKA saat ini masih melalui jalur peminatan. Tidak semua siswa mendapatkannya karena keterbatasan guru.
“Untuk gurunya masih dalam proses diklat. Besok, 7 Oktober, masih monitoring OJT 2, kemudian dilanjutkan IN 2. Setelah itu baru mendapat sertifikat kompetensi mengajar mapel Koding dan AI,” ujarnya, Jumat (26/9).
Menurut Arifin, guru yang telah mengikuti diklat nantinya ditugasi mengimbaskan ilmunya kepada guru lain yang belum sempat ikut. Saat ini, jumlah guru yang menangani KKA masih terbatas, yakni kurang dari 20 orang di SD dan 14 orang di SMP. Beberapa SMP, seperti SMP Negeri 1 hingga SMP Negeri 9, sudah mulai mengenalkan meski masih dalam tahap penyesuaian.
Arifin menegaskan, KKA tidak selalu identik dengan laptop atau pemrograman. Pada jenjang SD dan SMP, materi difokuskan pada peningkatan kemampuan komunikasi, berhitung, pola, dan pengelompokan.
“Permainan tradisional seperti comprengan bisa digunakan. Itu juga membentuk pola dan melatih logika anak. Jadi tanpa komputer pun bisa,” katanya.
Sementara untuk SMA, pembelajaran KKA akan lebih menekankan pada praktik pemrograman. Dispendik menyerahkan teknis pelaksanaan kepada satuan pendidikan masing-masing, namun tetap dilakukan monitoring oleh pengawas.
“Semua SMP sudah mulai mengenalkan mapel ini meski sifatnya pilihan. Akhir Oktober IN 2 ditargetkan selesai, November guru sudah on untuk melatih rekan-rekannya. Harapannya, penerapan tidak membingungkan,” tutup Arifin.(*)