KabarBaik.co – Pedagang pasar tradisional Kedungmaling, Sooko, Mojokerto menyambut hangat kunjungan Muhamad AlBarraa dan M Rizal Octavian, pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Mojokerto nomor urut 2, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Paslon dengan akronim Mubarok itu datang bersama rombongan, Minggu (6/10). Saat blusukan pasar, Gus Barra, sapaan akrab Muhamad AlBarraa, memborong sejumlah dagangan pedagang dan lantas membagikannya kepada masyarakat di pasar tersebut.
Saat mulai menginjakkan kaki ke lorong masuk pasar, paslon dengan akronim Mubarok ini segera disambut riuh pedagang dan warga yang kebetulan berbelanja di pasar. Banyak warga mendesak untuk meminta foto dan berjabat tangan.
“Bupati Mojokerto 2025 Gus Barra, kami wongmu Gus,” teriak salah satu pedagang sayur di lokasi. Dengan mengenakan kemeja berwarna putih, Gus Barra berdialog dengan satu per satu pedagang sambil mengelilingi pasar tradisional untuk sosialisasi program dan menyerap aspirasi.
“Insya Allah kalau diberi amanah masyarakat dan terpilih jadi bupati Mojokerto, kami akomodir semua kebutuhan pedagang pasar. Kami tata pasarnya, kami upayakan dan diskusikan bersama supaya pasar kita ini ramai,” kata Gus Barra, cucu pendiri NU tersebut.
Sementara itu, Cawabup Mojokerto Dokter Rizal sengaja berdiskusi dengan pedagang pasar ditemani konsultan. Untuk meramu apa yang mesti dilakukan agar pasar tradisional ini menarik, sembari mengedukasi pedagang bagaimana konsep pasar yang modern.
“Jadi nanti kita libatkan juga konsultan, bagaimana sih fasilitas pasar modern yang akan kita hadirkan di pasar tradisional. Belajar dari pasar yang ada di luar (kota), agar pasarnya bagus dan tetap ramai,” tandasnya.
Ayahanda Gus Barra, KH Asep Saifuddin Chalim juga turut hadir pada kesempatan tersebut, menyempatkan untuk sarapan dengan masyarakat yang berada di areal lokasi pasar. Sosok pendiri Ponpes Amanatul Ummah ini sarapan sambil berbincang dengan para pedagang.
Sedangkan Gus Barra dan Dokter Rizal memilih sarapan di tempat berbeda tetapi masih di areal pasar Kedungmaling. Mereka berdua sarapan bubur bersama tukang becak, ojek, parkir, dan kuli-kuli panggul yang berada di sekitar jalan raya depan Pasar Kedungmaling. (*)