KabarBaik.co- Hari ini (5/11) ratusan juta penduduk Amerika Serikat (AS) menggelar pesta demokrasi. Memilih Presiden ke-46. Dua calon presiden berebut suara. Yakni, Wapres Kamala Harris (Partai Demokrat) dan mantan Presiden Donald Trump (Partai Republik).
Pilpres AS mendapat atensi global. Maklum, sebagai salah satu negara Adidaya, hasil pemilihan AS itu berpotensi turut mempengaruhi masa depan negara-negara lain. Termasuk Indonesia. Mulai kebijakan ekonomi hingga persoalan perdamaian dunia. Karena itu, dalam beberapa hari ke depan, mata dunia dipastikan tertuju ke Negeri Paman Sam tersebut.
Jumlah penduduk AS sekitar 340 juta jiwa. Terbesar ketiga setelah India dan China. Terbesar satu tingkat di atas Indonesia. Dari total jumlah penduduk AS itu, ada sekitar 244 juta jiwa yang memenuhi syarat sebagai pemilih. Namun, dari pengalaman pemilihan sebelumnya, tidak semua menggunakan hak pilihnya. Tingkat partisipasi warga AS pada pemilu terbilang tidak tinggi. Pada Pilpres 2020, warga yang menggunakan hak pilihnya hanya sekitar 66,6 persen. Angka itupun rekor dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya.
Lantas, kapan hasil dari pesta demokrasi AS itu bisa diketahui? Setelah pemilih menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) pada hari ini, pemenang pemilu kemungkinan besar tidak akan bisa langsung diketahui seperti di Indonesia. Dari beberapa kali pemilihan sebelumnya, hasil akhirnya baru bisa diketahui beberapa hari kemudian. Bahkan, keputusan resminya menunggu beberapa bulan.
Pada Pilpres 2020, misalnya. Kemenangan Joe Biden diumumkan empat hari setelah pemungutan suara yang digelar 3 November. Pengumuman itu menyusul hasil pemilihan dari negara bagian Pennsylvania telah terkonfirmasi. Saat itu, Pennsylvania yang merupakan salah satu negara penting menyumbangkan sebanyak 20 suara electoral college untuk Joe Biden.

Untuk bisa memenangkan Pilpres AS, kandidat harus mendapatkan dukuangan minimal 270 suara electoral collage. Total ada sebanyak 538 suara electoral collage dari 50 negara bagian. Pennsylvania termasuk negara bagian yang penting dan penentu karena jumlah suara electoral collage besar, selain Georgia, Michigan, North Carolina, Wisconsin, Arizona, dan Nevada.
Nah, apakah hasil Pilpres AS 2024 ini bisa diketahui dengan cepat? Persaingan antara pasangan Capres-Cawapres Kamala Harris-Tim Walz dan Donald Trump-JD Vance tampaknya superketat.
Sejumlah lembaga survei melaporkan, kemenangan di antara keduanya diprediksi akan sangat tipis. Beberapa pihak menyebut, selisih suara diperkirakan hanya berkisar ratusan ribu saja. Karena itu, hasil Pemilu AS berpeluang menunggu beberapa hari kemudian.
Buntut tingkat keketatan itu, meski peluangnya kecil, ada kemungkinan perolehan suara electoral collage yang diraih Harris dan Trump akan imbang. Yakni, sama-sama mendapatkan 269 suara dari 538 suara electoral collage yang diperebutkan.
Kalau keadaan tersebut terjadi, maka United States House of Representatives atau Dewan Perwakilan Rakyat AS akan memilih presiden melalui sebuah contingency election atau pemilihan kontingensi. (*)