Hari Seni Sedunia 15 April, Inspirasi dari Tokoh Jenius tanpa Penghargaan di Masanya

Editor: Hardy
oleh -725 Dilihat
Hdiup Leonardo da Vinci tidak mudah. Namun, berkat keuletannya, dia menjadi seorang tokoh besar dan dikenang hingga sekarang.

KabarBaik.co- Tahukah Anda bahwa 15 April dunia memperingati sebagai Hari Seni? Ya, peringatan Hari Seni Sedunia itu ditetapkan dalam Majelis Umum Asosiasi Seni Internasional pada 2012 silam. Terpilihnya, 15 April itu bertepatan dengan hari kelahiran Leonardo da Vinci, seniman terkemuka di masanya.

Penetapan Hari Seni Sedunia itu juga didukung Asosiasi Seni Internasional (IAA). Banyak negara yang ada di dalamnya. Tidak terkecuali Indonesia. Hari Seni Sedunia dibuat sebagai wujud memberi apresiasi para seniman dan semua karya seni. Seni itu universal. Bukan hanya musik, melainkan juga lukisan, arsitektur, patung, tarian hingga karya sastra.

Mafhum diketahui, Leonardo da Vinci (1452-1519) yang menjadi sosok inspiratif dalam penetapan Hari Seni Sedunia, adalah seorang luar biasa.  Seorang pelukis, pematung, arsitek, penulis, ahli anatomi dan geologi, astronom, ahli botani, penemu, dan insinyur. Ia pun dikenal sebagai ilmuwan lambang seorang pria Renaisans. Seniman terhebat sepanjang masa.

Beberapa karyanya yang dianggap paling fenomenal adalah Mona Lisa, Perjamuan Terakhir, dan Manusia Vitruvian.

Meskipun sejak itu dia dipuji karena kecerdikan teknologinya, kejeniusan ilmiah Leonardo sebagian besar tidak ditemukan dan tidak dihargai pada masanya.

Mengutip National Geographic (23/7/2023), nama sebenarnya bukan Leonardo da Vinci. Saat lahir dia bernama lengkap Lionardo di ser Piero da Vinci. Bagi orang-orang sezamannya, dia dikenal sebagai Leonardo atau Il Florentine. Sebab, dia tinggal di dekat Florence.

Lahir di sebuah rumah pertanian, di luar Desa Anchiano, Tuscany. Leonardo adalah anak dari Ser Piero, seorang notaris Florentine yang kaya, dan wanita petani yang belum menikah bernama Caterina. Keduanya memiliki 12 anak lain dengan pasangan lain, tetapi Leonardo adalah satu-satunya anak yang mereka miliki bersama.

Leonardo adalah anak yang kelahirannya tidak diharapkan untuk mengikuti profesi ayahnya sebagai notaris. Sebaliknya, Leonardo bebas mengejar minatnya sendiri. Lalu, terjun ke seni kreatif.

Sebagian besar hidup Leoanardo belajar sendiri. Tidak menerima pendidikan formal, selain membaca, menulis, dan matematika dasar. Bakat seninya sudah terlihat sejak kecil. Pada usia 14 tahun, Leonardo mulai magang dengan pematung dan pelukis terkenal Andrea del Verrocchio, dari Florence.

Di bengkel Verrocchio, dia diberikan pelatihan teoretis. Berbagai keterampilan teknis termasuk pengerjaan logam, pertukangan, menggambar, melukis, dan memahat, dia belajar.

Pada 1478, Leonardo menerima komisi independen kali pertamanya. Yakni, diminta melukis altar untuk Kapel St. Bernard di Palazzo Vecchio di Florence. Kemudian, pada 1481, dia mendapat tugas untuk melukis The Adoration of the Magi untuk biara San Donato di Florence.

Namun, Leonardo terpaksa meninggalkan kedua komisi tersebut. Dia pindah ke Milan untuk bekerja di keluarga Sforza. Di bawah perlindungan Sforzas, Leonardo melukis ’’Perjamuan Terakhir’’ di ruang makan Biara Santa Maria delle Grazie.

Hingga sekarang, lukisan tersebut menjadi salah satu objek wisata populer dan telah menginspirasi banyak karya seni, sastra, dan musik lainnya. Lukisan Perjamuan Terakhir itu tersimpan di ruang makan Biara Santa Maria delle Grazie, Milan, Italia. Akses publik ke itu dibatasi dengan alasan pelestarian. Untuk bisa melihatnya, pengunjung harus memesan tiket terlebih dahulu. Informasinya, harga tiket reguler berkisar Rp 250 ribu per orang.

Leonardo meninggal di usia 67 tahun. Tepatnya, pada 2 Mei 1519, di Clos Lucé, Amboise, Prancis. Penyebab pasti kematiannya tidak sepenuhnya diketahui. Sebagian cerita menyebut kemungkinan karena deraan stroke hingga penyakit komplikasi. Dia dimakamkan di Kapel St. Hubert di Kastil Amboise, Prancis.

Meski begitu banyak rintangan dan tantangan hidup di masanya, Leonardo  tetap survive. Warisan sebagai orang yang ahli dalam banyak bidang (polymath) yang jenius tetap abadi hingga kini. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.