Hari Tani Nasional, Bupati Banyuwangi Dialog dan Ikut Panen Padi Bareng Petani

oleh -281 Dilihat
IMG 20250924 WA0016
Bupati Banyuwangi saat ikut panen padi bareng Petani

KabarBaik.co – Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut panen padi bersama petani di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Rabu (24/9).

Dalam kesempatan itu, Ipuk bahkan ikut merasakan menaiki mesin combat yang digunakan memanen padi di lahan seluas 8000 m² di desa tersebut.

Setelah memanen Ipuk selanjutnya duduk bareng dan berdialog mengenai persoalan terkini yang dihadapi petani di Bumi Blambangan.

Dalam kesempatan Hari Tani ini, Ipuk menyampaikan apresiasi kepada para petani karena perannya penting dalam menunjang produksi pangan daerah.

Berkat upaya para petani, Banyuwangi masih bertengger sebagai 5 daerah dengan penghasil pertanian terbesar di Jawa Timur. Apalagi tahun ini tidak hanya padi, produksi tanaman hortikultura Bumi Blambangan juga menggemberikan.

“Petani ini sangat berharga, Banyuwangi bisa surplus ini juga berkat beliau-beliau (para petani. Oleh karenanya saya ucapkan banyak-banyak terimakasih,” kata Ipuk.

Dalam kesempatan dialog, Ipuk mengaku mendapat usulan dari para petani. Salah satunya adalah permintaan penambahan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan).

Ipuk akan berupaya merealisasi usulan lewat berbagai skema. Seperti berkoordinasi dengan pemerintah pusat ataupun mencarikan lewat CSR beberapa perusahaan yang ada di Banyuwangi.

“Banyuwangi saat ini memiliki 5 mesin combat. Melihat luasan lahan yang ada itu kami rasa masih kurang. Semoga bisa kita penuhi dengan dukungan dari pemerintah pusat ataupun bisa kita carikan lewat CSR,” terang Ipuk.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Banyuwangi, Ilham Juanda mengatakan produksi pertanian terutama padi di Banyuwangi menunjukkan tren peningkatan signifikan di banding tahun lalu.

Pihaknya mencatat sepanjang Januari hingga September 2024, luas lahan padi di Banyuwangi hanya mencapai 100.577 hektare. Sementara tahun 2025 dengan periode yang sama luasan lahan padi di Banyuwangi menjadi 101.023 hektare, atau naik sekitar seribu hektare.

Dari luas tanam itu, produksi padi rata-rata 6 ton per hektare, sehingga dari jumlah luasan yang ada potensi yang dihasilkan sekitar 600 ribu ton gabah.

Ilham menuturkan tren positif ini tidak hanya memberikan jaminan ketersediaan pangan, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani.

“Petani kini sangat gembira karena harga gabah cukup stabil dan cenderung tinggi, sekitar Rp6.500 per kilogram. Kondisi ini membuat petani semakin bersemangat untuk kembali menanam padi,” ujarnya.

Selain faktor harga, kata Ilham, dukungan pemerintah juga mendorong produktivitas petani. Program intensifikasi pertanian, distribusi pupuk, hingga pendampingan penyuluh lapangan menjadi faktor penting yang menjaga gairah tanam.

“Kemarin masih turun hujan, sehingga sebagian petani memutuskan langsung menanam padi lagi. Ini menunjukkan bahwa siklus tanam bisa lebih intensif dan produktif,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.