KabarBaik.co – Upaya menjaga kelestarian sumber air Sungai Brantas terus diperkuat. Sebanyak lima perguruan tinggi negeri (PTN) di Jatim bersama sembilan BUMD air minum menggelar aksi penanaman pohon di kawasan Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu, Jumat (26/7).
Kegiatan bertajuk ‘Akar Brantas, Nafas Jawa Timur: Sinergi Alam dan Air untuk Kehidupan Berkelanjutan’ itu menjadi bagian dari kolaborasi dalam mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.
Perguruan tinggi yang terlibat yakni Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Malang (UM), dan Universitas Brawijaya (UB). Lewat lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM), kelima kampus ini menggandeng Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya bersama delapan BUMD air minum lainnya.
Mereka juga didukung oleh Perum Jasa Tirta (PJT) I serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur. Sinergi ini tak hanya menjadi simbol kolaborasi antar lembaga, namun juga upaya menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang vital bagi pasokan air bersih di Jatim.
Direktur Operasi Perumda Air Minum Surya Sembada Nanang Widyatmoko mengungkapkan pentingnya kegiatan ini dalam jangka panjang.
“Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan 5 PTN, PJT I, DLH Provinsi Jatim, dan 8 BUMD Air Minum di Jatim dalam kegiatan penanaman pohon ini. Ini adalah langkah kecil kita bersama dalam mendukung upaya global untuk melestarikan lingkungan, mengantisipasi perubahan iklim, dan memastikan keberlanjutan sumber daya air agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (29/7).
Nanang menambahkan komitmen Perumda Surya Sembada tak bisa dilepaskan dari fakta bahwa 93 persen pasokan air untuk warga Surabaya bersumber dari Sungai Brantas. Maka, menjaga kualitas air di hulu menjadi bagian penting dari tanggung jawab perusahaan.
Adapun delapan BUMD lain yang terlibat meliputi Perumda Tugu Tirta Kota Malang, Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, Giri Tirta Kabupaten Gresik, Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo, Tirta Penataran Kabupaten Blitar, Tirta Wening Kabupaten Trenggalek, Tirta Cahya Agung Kabupaten Tulungagung, dan Giri Nawa Tirta Kabupaten Pasuruan.
Dari kalangan akademisi, Wakil Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. Unti Ludigdo menyampaikan pentingnya peran kampus dalam pelestarian DAS Brantas.
“Pengetahuan masyarakat tentang asal usul dan pentingnya DAS Brantas bagi kehidupan perlu kita tingkatkan agar muncul kepedulian untuk mau menjaganya. Kondisi alam di hulu harus selalu dijaga karena kerusakannya akan berdampak pada menurunnya ketersediaan air di seluruh daerah aliran sungai, terutama di hilir,” ucapnya.
Prof Unti didampingi Prof Dr. Gadis Meinar, Ketua LPPM Universitas Airlangga, juga menegaskan bahwa kampus-kampus siap menyusun masterplan Brantas dan rencana strategis tahunan demi menjaga keberlanjutan program.
“Bersama-sama kita akan berkolaborasi menyatukan potensi dari berbagai pihak untuk membuat dan menjalankan Program-Program Brantas yang berkelanjutan. Koordinasi ini akan menjadi orkestra pengendali dari seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian sungai Brantas,” imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 50 pohon cemara setinggi 1,2 meter ditanam di kawasan arboretum. Jenis tanaman ini dipilih karena dinilai mampu menyerap polusi dan memperkuat struktur tanah di sekitar sumber air.
Penanaman ini juga menjadi bagian dari kampanye pelestarian lingkungan yang sudah bergulir sejak awal 2025, dan rencananya akan terus dilanjutkan di sejumlah titik strategis lain di Jawa Timur.
Perumda Surya Sembada menegaskan akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak guna meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus menjaga ketersediaan air bersih bagi warga Surabaya. (*)