KabarBaik.co- Innalillahi waa Innailaihi Rajiun! Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berduka. Jumat (17/1) pagi, Siti Khadijah, sang Ibunda, meninggal dunia di usia 95 tahun. Almarhumah dimakamkan di tempat kelahirannya di Desa Plakpak, Kecamatan Pagentenan, Pamekasan, Madura.
Informasi yang dihimpun, almarhumah meninggal dunia pada Jumat (17/1), sekitar pukul 05.30 WIB, di kediaman salah seorang putrinya, Maihasanah. Dia mengembuskan napas terakhirnya tidak lama setelah menjalankan salat Subuh.
Almarhumah memiliki sembilan anak hasil pernikahannya dengan almarhum Mahmudin. Tiga anaknya sudah lebih dulu berpulang. Enam lainnya, Maihasanah, Zahratun, Prof Mahfud MD, Siti Khonainah, Ahmad Subki, dan Siti Marwiyah. Nama terakhir tidak lain seorang guru besar yang tercatat sebagai rektor ke-9 Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya.
Dalam tiga tahun terakhir, almarhumah dikabarkan berada di Surabaya. Tinggal bersama di kediaman salah seorang putrinya, Siti Marwiyah. Namun, dalam beberapa hari terakhir kembali ke Pamekasan. Sebab, Siti Marwiyah menunaikan ibadah umrah bersama keluarga. Karena itu, Khadijah pulang Pamekasan agar ada keluarga lain yang menjaganya.
Semasa hidup, Khadijah dikenal sebagai sosok yang taat beribadah. Di antara pesan yang kerap disampaikan kepada anggota keluarganya agar jangan sampai meninggalkan salat. Nasihat lainnya adalah membiasakan diri untuk membaca surat Alfatihah dan surat Yasin setelah salat Subuh.
Ungkapan duka cita atas kepergian Ibunda Mahfud MD itu pun datang dari berbagai kalangan. Salah seorang di antaranya dari Khofifah Indar Parawansa, Melalui akun Instagram, gubernur Jatim terpilih itu menuliskan pernyataan berbelasungkawanya. ‘’Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Turut berduka cita atas wafatnya Hj. Siti Khadijah, ibunda Prof. Mahfud MD, di hari Jumat usai sholat Subuh, sesuai yang beliau dambakan,’’ tulisnya, Sabtu (18/1).
Ketua Umum PP Muslimat NU itu menilai almarhumah adalah sosok ibu teladan dan luar biasa, yang telah melahirkan generasi hebat seperti Prof Mahfud MD dan Prof Siti Marwiyah yang telah berkontribusi besar bagi negeri ini. ‘’Semoga almarhumah husnul khotimah, segala amal ibadahnya diterima Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta kekuatan. Al-Fatihah,’’ tambahnya.
Sementara itu, duka mendalam tampak dirasakan Mahfud MD yang juga pernah menjadi ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu. Dalam akun IG, mantan Menteri Pertahanan di era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu bertutur tentang sosok ibundanya.
Bu, kepergianmu menghadap Sang Khalik ba’da shubuh pada Jumat pagi ini mengagetkan anakmu.
Tentu saya menangis, tetapi terus berdoa dan membaca surat Yasin untukmu, surat dalam Qur’an yang engkau hafal dan selalu baca.
Temuilah ayahku, abah Mahmudin, yang adalah suamimu. Beritahu pada ayah bahwa tugasmu menemani anak-anak dan cucu-cucu sudah selesai.
Ayah pasti menyambutmu dengan senyum dan sabar seperti yang biasa ditunjukkannya selama hidupnya kepada kita.
Namamu Siti Khadijah, semoga nasibmu di akhirat diterima oleh Allah seperti Ibu kaum muslimin Siti Khadidjah yang isteri Nabiyullah Muhammad Sallallahu alaihi wa sallam.
Engkau seorang Ibu yang hebat, selalu membimbing dan menyinari rumah kami. Hidupmu sederhana dan selalu jujur.
Tapi engkau Ibu pernah tak jujur kepadaku. Ketika aku sedang sakit, engkau selalu duduk di tepi tempat tidurku sampai tengah malam. Ketika ditanya, “Apa Ibu tidak mengantuk? Tidak capek?” tanyaku. “Tidak nak, saya tidak capek”, jawabmu sambil mengompres dahiku dengan handuk hangat, padahal saya tahu engkau capek dan mengantuk.
Ketika aku akan melanjutkan sekolah ke kota engkau jual perhiasanmu, gelang dan kalungmu, untuk biaya sekolah dan kostku. Engkau bilang, “Ini untuk biaya sekolahmu, rajinlah belajar, jangan lupa salatmu”.
Selamat jalan Ibu, kami tak akan terlalu lama menangisi kepergianmu tetapi kami akan terus mengenangmu dan berdoa untuk kebaikanmu di sana. Salam kepada ayahku, abah Mahmudin yang sudah lama menunggumu di sana.
Anakmu (Mahfud MD)