KabarBaik.co – Masih ingat film animasi populer “Ratatouille”? Film ini mengenai perjalanan seekor tikus dari selokan yang bernama Remy, yang ingin menjadi koki restoran terkenal di Paris.
Nah, persoalan tikus ini bisa jadi hal yang memalukan, karena menjadi sorotan dalam ajang Olimpiade Paris 2024. Pemerintah Kota Paris justru tidak ingin para pengunjung bertemu dengan tikus-tikus.
Kemunculan hewan pengerat itu seolah telah menjadi pemandangan umum di Paris. Faktanya, Paris adalah kota keempat dengan populasi tikus terbanyak di dunia, setelah Deshnoke di India, London, dan New York.
“Semua lokasi Olimpiade dan area perayaan dianalisis (untuk mencari tikus) sebelum Olimpiade berlangsung,” kata Wakil Wali Kota Paris Anne-Claire Boux kepada AFP.
Pembukaan ajang multieven olahraga terbesar di dunia itu sudah di depan mata dan akan berlangsung pada Jumat (26/7) mendatang. Panitia Olimpiade Paris 2024 terus bekerja untuk kelancaran event, termasuk di antaranya mengantisipasi ‘penghuni’ lokal: tikus.
Pemerintah setempat kabarnya telah memerintahkan pembersihan menyeluruh untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang mungkin memancing tikus-tikus keluar. Bahkan, para spesialis hewan pengerat juga dikerahkan untuk menutup jalan keluar dari selokan di sekitar lokasi diadakannya Olimpiade.

“Di area yang banyak tikusnya, kami memasang sejumlah perangkap hewan pengerat itu menjelang gelaran Olimpiade,” lanjut Boux, seraya menambahkan, perangkap tikus mekanis dan larutan kimia juga digunakan demi mengurangi populasi tikus yang cukup meresahkan.
Tak hanya itu, beberapa tempat juga menjadi perhatian khusus seperti taman di belakang Menara Eiffel, tempat diadakannya voli pantai, dan taman Louvre. Tempat dimana obor Olimpiade akan dinyalakan, yang juga menjadi tempat berpiknik yang populer. Untuk itu, penanganan tikus dilakukan intensif.
“Pada akhirnya, tidak seorang pun boleh memusnahkan tikus-tikus di Paris, dan mereka berguna dalam menjaga saluran pembuangan. Intinya mereka harus tetap berada di selokan,” urai Boux.
“Yang paling penting adalah tempat sampah disegel dan tertutup,” pungkasnya.
Tim kebersihan kota itu akan mendapatkan bonus sebesar €1.900 (sekitar Rp30,7 juta) selama periode bekerja sepanjang berlangsungnya ajang Olimpiade. Sementara itu, kontraktor swasta juga akan memperkuat upaya mereka untuk menjaga kebersihan kota. (*)