Imbas Kemacetan di Banyuwangi Mulai Berdampak pada Ekonomi dan Pariwisata

oleh -174 Dilihat
ipuk scaled
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani

KabarBaik.co – Banyuwangi masih dikepung kemacetan sejak berkurangnya kapal yang beroperasi di Pelabuhan Ketapang dan penutupan jalur Gumitir karena perbaikan. Imbas kemacetan itu mulai dirasakan Kabupaten ujung timur Jawa ini. Baik dari sisi sosial, ekonomi hingga sektor pariwisata pada Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan masyarakat luas menganggap Banyuwangi yang paling bertanggungjawab atas kejadian itu. Padahal situasinya kompleks.

Pemkab Banyuwangi tidak memiliki kewenangan langsung mengatasi persoalan ini. Pemkab Banyuwangi tidak memiliki kewenangan mengeluarkan kebijakan terkait kemacetan yang terjadi di Ketapang.

“Masyarakat tidak terkonfirmasi siapa yang memiliki kewenangan ini. Tahunya ada di Banyuwangi itu adalah tanggungjawab Pemda Banyuwangi,” kata Ipuk, Senin (4/8).

Kendati begitu, Pemkab Banyuwangi juga tidak tutup mata. Pemkab tetap berupaya membantu para sopir kendaraan yang terjebak antrean dengan menerjunkan dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, Satpol PP, BPBD, hingga Dinas PU membantu pihak berwenang mengurai antrean.

Ipuk menyebut kemacetan di Pelabuhan Ketapang hingga ke jalur arteri yang menghubungkan Banyuwangi dan Situbondo berdampak secara sosial ekonomi pada Banyuwangi. Karena beberapa sektor penting itu ada di Ketapang.

“Ada BBM, ada semen, hasil laut dan sebagainya. Itu menjadi PR karena terlambatnya distribusi,” tegasnya.

Ipuk menyatakan, dirinya telah melakukan konfirmasi kembali kepada pihak terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan kemacetan ini. Agar dampak sosial ekonomi yang ada di sekitar Ketapang bisa segera terselesaikan.

Untuk menambah akses ke Banyuwangi, menurut Ipuk, Pemkab sudah mengajukan penamabahan penerbangan dan pemberhentian tambahan untuk kereta api. Termasuk terkait revitalisasi pelabuhan.

“Sekali lagi kami Pemda hanya bisa menyampaikan usulan dan selesbihnya kami kembalikan pada yang punya kewenangan,” terangnya.

Ipuk menyebut, kemacetan di Pelabuhan Ketapang ini juga berdampak pada sektor Pariwisata yang menjadi sektor andalan Banyuwangi. Lebih dari itu, banyak pihak yang menyelenggarakan kegiatan di Banyuwangi juga mengeluhkan kondisi kemacetan ini.

“Banyak tamu kami yang menyelenggarakan rapat-rapat di Banyuwangi mengeluhkan perjalan menuju ke Banyuwangi dan keluar Banyuwangi ini terlambat, terutama jalur darat,” ungkapnya.

Bahkan menurut Ipuk ada yang sampai ketinggalan pesawat di Surabaya. Ada juga yang terlambat mengikuti pertemuan selanjutnya. Ipuk menyadari pesawat juga tidak mencukupi. karena hanya satu kali penerbangan. Sehingga masih banyak orang yang ke Banyuwangi dengan jalur darat.

“Kami berupaya menjalin komunikasi dengan pihak tekait untuk membantu memfasilitasi semua masyarakat yang ingin ke Banyuwangi dan keluar Banyuwangi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.