KabarBaik.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali melanjutkan program Sapa Bansos Gubernur dengan menyapa langsung masyarakat Gresik dalam agenda ke-23 yang digelar di Pendopo Alun-Alun Kabupaten Gresik. Dalam kegiatan ini, total bantuan sosial (bansos) senilai Rp 5,8 miliar disalurkan kepada ribuan penerima manfaat.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengingatkan pentingnya pemanfaatan bansos secara bijak dan bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa bantuan tersebut harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang prioritas dan bermanfaat, bukan disalahgunakan, apalagi untuk hal negatif seperti judi online.
“Tolong dijaga, jangan sampai bansos ini dipakai untuk judi online. Jangan kepikiran, apalagi sampai dipraktikkan,” tegas Khofifah mengingatkan, Selasa (29/7).
Ia juga menyoroti maraknya godaan digital yang dapat menjerumuskan masyarakat, sehingga kewaspadaan dan kebijaksanaan dalam mengelola bantuan sangat penting.
“Bantuan ini harus sampai kepada yang berhak, tepat sasaran, dan aman dari penyalahgunaan. Harapannya bisa benar-benar menjadi pengungkit untuk keluar dari garis kemiskinan,” ujarnya.
Total nilai bantuan sosial yang disalurkan mencapai Rp5.806.690.000, terdiri dari berbagai jenis program, antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) Plus Rp 3.046.000.000 untuk 1.523 keluarga (Rp 2.000.000/tahun per keluarga), Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) Rp 471.600.000 untuk 131 penerima (Rp 3.600.000/tahun per orang), Bansos Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) Jatim Sejahtera (JAWARA) Rp 18.000.000 untuk 6 jiwa, Rp 210.000.000 untuk 70 jiwa (KPM JAWARA), Rp 300.000.000 untuk 100 jiwa (PUTRI JAWARA), Alat bantu mobilitas lansia dan disabilitas 33 unit senilai Rp 173.690.000, Bantuan operasional dan tali asih untuk SDM PKH Plus, pendamping disabilitas, TKSK, dan TAGANA Rp 617.400.000 untuk 162 orang.
Dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jatim juga disalurkan bantuan senilai total Rp970.000.000, dengan rincian BUMDesa Rp 400.000.000 untuk empat desa, Desa Berdaya Rp 400.000.000 untuk empat desa, Jatim Puspa Rp 170.000.000 untuk satu desa.
Penyaluran bansos ini menjadi salah satu upaya konkret Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menurunkan angka kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025, angka kemiskinan di Jawa Timur turun menjadi 9,50 persen, dari sebelumnya 9,79 persen di Maret 2024. Penurunan sebesar 0,29 persen ini setara dengan 17.940 jiwa yang berhasil keluar dari status kemiskinan. Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur kini tercatat sebanyak 3.836.520 jiwa.
“Alhamdulillah, angka kemiskinan di Jatim terus menurun. Ini buah dari kerja keras bersama, termasuk peran para pilar sosial,” ujar Khofifah.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada para pendamping sosial yang selama ini menjadi ujung tombak dalam pengentasan kemiskinan dan penanganan kebencanaan di daerah.
“Terima kasih atas dedikasi para pilar sosial yang selalu hadir di garis depan membantu masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani turut menyampaikan terima kasih atas bantuan yang disalurkan oleh Pemprov Jatim kepada warganya. Ia berharap, berbagai program bansos ini bisa memberikan manfaat nyata dan berkah bagi masyarakat.
“Terima kasih Ibu Gubernur. Semoga bantuan ini benar-benar menjadi solusi dan harapan bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan,” ujarnya.