KabarBaik.co- Prajogo Pangestu, taipan energi sekaligus orang terkaya di Indonesia, kembali mencetak rekor. Setelah sempat kehilangan miliaran dolar tahun lalu, kekayaannya kini melenting tajam hingga menembus USD 36,7 miliar atau sekitar Rp 587 triliun (kurs Rp16.000), menurut data Bloomberg Billionaires Index.
Kenaikan tersebut terjadi berkat lonjakan lebih dari USD 20 miliar hanya sejak April 2025. Lonjakan ini menjadi titik balik tajam dari penurunan drastis yang sempat mengguncang portofolionya pada 2024.
Faktor utama penguatan kekayaan Prajogo adalah keputusan Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang menghapus pembatasan terhadap tiga perusahaan miliknya, termasuk PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), perusahaan energi terbarukan yang menyumbang lebih dari sepertiga total kekayaannya.
Mulai Agustus, ketiga saham tersebut akan kembali dimasukkan dalam indeks MSCI, setelah sebelumnya dikeluarkan akibat kekhawatiran soal konsentrasi kepemilikan yang terlalu tinggi di tangan pengendali. Keputusan ini disambut positif oleh pasar, dengan saham BREN melonjak lebih dari 20 persen dalam satu hari perdagangan minggu lalu.
Diketahui, di balik kekayaan fantastis yang kini menyentuh USD 36,7 miliar (sekitar Rp 587 triliun), sosok Prajogo Pangestu menyimpan kisah hidup yang jauh dari kemewahan. Tak banyak yang tahu bahwa pria berusia 81 tahun ini memulai langkahnya dari bawah, sebagai sopir truk kayu di Kalimantan.
Lahir di Kalimantan Barat pada 1944 dengan nama Pang Djun Phen, Prajogo berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya hanya seorang pedagang kayu lokal. Usai menamatkan SMA, keterbatasan ekonomi membuatnya urung melanjutkan pendidikan tinggi. Prajogo justru memilih bekerja langsung di lapangan sebagai sopir truk pengangkut kayu. pekerjaan yang kemudian menjadi pintu masuk menuju dunia bisnis kehutanan.
Nasib baik berpihak padanya ketika bertemu Burhan Uray, pengusaha kayu terkemuka dan pendiri Djanjanti Group. Melihat potensi besar dalam diri Prajogo muda, Burhan kemudian mengajaknya bergabung dalam bisnisnya. Dari sanalah karier Prajogo mulai menanjak, hingga akhirnya ia berani berdiri sendiri.
Pada 1976, ia mengakuisisi sebuah pabrik pengolahan kayu yang kelak diberi nama PT Barito Pacific Timber. Di bawah kendalinya, perusahaan itu tumbuh pesat hingga melantai di bursa saham pada 1993. Sejak itu, Barito melebarkan sayap ke berbagai sektor, termasuk petrokimia, energi, dan kini energi terbarukan.
Berikut 31 Orang Terkaya Indonesia versi Forbes Billionaires List per 27 Juli 2025
- Prajogo Pangestu Rp 542,79 triliun
- Low Tuck Kwong Rp 431,95 triliun
- Budi Hartono Rp 348,82 triliun
- Michael Hartono Rp 336,78 triliun
- Otto Toto Sugiri Rp 249,39 triliun
- Marina Budiman Rp 182,56 triliun
- Sri Prakash Lohia Rp 141,81 triliun
- Han Arming Hanafia Rp 117,36 triliun
- Tahir & family Rp 99,43 triliun
- Agoes Projosasmito Rp 94,54 triliun
- Chairul Tanjung Rp 78,24 triliun
- Dewi Kam Rp 74,98 triliun
- Lim Hariyanto Wijaya Sarwono Rp 58,68 triliun
- Theodore Rachmat Rp 57,05 triliun
- Sukanto Tanoto Rp 57,05 triliun
- Martua Sitorus Rp 57,05 triliun
- Djoko Susanto Rp 52,16 triliun
- Alexander Ramlie Rp 44,01 triliun
- Peter Sondakh Rp 42,38 triliun
- Mochtar Riady & Family Rp 37,49 triliun
- Hermanto Tanoko Rp 32,60 triliun
- Bambang Sutantio Rp 30,97 triliun
- Bachtiar Karim Rp 29,34 triliun
- Burhan Karim Rp 24,45 triliun
- Bahari Karim Rp 24,45 triliun
- Haryanto Tjiptodihardjo Rp 21,19 triliun
- Wirastuty Fangiono Rp 21,19 triliun
- Soegiarto Adikoesoemo Rp 19,56 triliun
- Hary Tanoesoedibjo Rp 17,93 triliun
- Eddy Sugianto Rp 17,93 triliun
- Edwin Soeryadjaya Rp 17,93 triliun
Catatan: Nilai konversi menggunakan kurs Rp16.300/USD (perkiraan rata-rata Juli 2025).