KabarBaik.co – Polres Batu bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Batu menggelar silaturahmi dan deklarasi damai yang melibatkan seluruh perwakilan perguruan silat se-Kota Batu. Acara tersebut untuk memperkuat stabilitas keamanan dan mencegah potensi konflik antar perguruan silat terus digencarkan.
Kegiatan yang berlangsung di Sae Café Mapolres Batu ini berlangsung dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan. Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata, Wali Kota Batu Nurochman, Dandim 0818/Malang-Batu Letkol Inf Aris Moko Nugroho, Wakil Ketua DPRD Ludi Tanarto, Kajari Kota Batu Didik Adyotomo, dan para pimpinan dan perwakilan perguruan silat yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Batu.
Puncak kegiatan ditandai dengan pembacaan Ikrar Perdamaian yang dipimpin Kasat Binmas Polres Batu dan diikuti seluruh perwakilan perguruan. Ikrar ini berisi komitmen menjaga persatuan, menolak segala bentuk kekerasan, serta menjunjung tinggi sportivitas dan persaudaraan antar pesilat.
“Melalui ikrar ini, kami berkomitmen menjadikan pencak silat sebagai sarana pemersatu, bukan pemicu konflik. Tidak ada ruang bagi kekerasan atau bentrokan antarperguruan di Kota Batu,” tegas AKBP Andi Yudha Pranata, Kamis (17/7).
Komitmen tersebut akan ditindaklanjuti dengan program berkelanjutan seperti pelatihan bela diri yang tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga penanaman karakter, disiplin, serta wawasan kebangsaan kepada pelajar dan pemuda. “Silat bukan hanya tentang olah tubuh, tetapi juga olah jiwa. Kami ingin pencak silat tumbuh selaras dengan semangat persatuan dan perdamaian,” kata Andi.
Sebagai wujud konkret sinergi, dilakukan pemasangan rompi Satgas Keamanan Perguruan Silat secara simbolis oleh Kapolres, Wali Kota, dan Dandim kepada perwakilan pesilat. Satgas ini akan berperan menjaga ketertiban dan menjadi jembatan komunikasi antara komunitas silat dan aparat keamanan.
“Satgas ini adalah ujung tombak kedamaian di lapangan. Kami harap mereka menjadi teladan, terutama bagi generasi muda pecinta silat,” ujar Wali Kota Batu, Nurochman.
Sementara itu, Dandim 0818 Letkol Inf Aris Moko Nugroho menegaskan bahwa pendekatan dialog dan pemberdayaan komunitas lebih efektif dibanding tindakan represif dalam menangani konflik sosial. “Persaudaraan pencak silat harus dibangun di atas nilai-nilai luhur budaya, bukan ego sektoral,” tegasnya.
Sedangkan, berlangsungnya kegiatan tersebut, IPSI Kota Batu menyambut positif inisiatif ini. Mereka menilai kolaborasi lintas sektor seperti ini sangat penting untuk membangun citra pencak silat sebagai warisan budaya yang menjunjung tinggi kedamaian, etika, dan keharmonisan. (*)