KabarBaik.co – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pasuruan menggelar MoU bersama semua pihak untuk program Pasuruan Bersinar (Bebas Narkoba), Rabu (3/12). Kerjasama tersebut dalam rangka memerangi penyalahgunaan narkoba yang kian hari semakin tinggi di Kabupaten Pasuruan.
Kegiatan yang diselenggarakan di kantor BNNK Pasuruan dihadiri perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Kementerian Agama, hingga organisasi kemasyarakatan dan keagamaan.
Kepala BNNK Pasuruan Masduki menyampaikan, peredaran narkoba di tanah kelahirannya sungguh tidak dipercaya. Jumlah pecandu narkoba naik 100 persen lebih sejak dirinya menjabat.
“Saya pertama nggak percaya kalau Pasuruan merupakan daerah pengguna narkoba. Setelah mendapatkan tugas, baru saya mengetahui ternyata pengguna naik terus selama ini,” kata Masduki.
Dia menjelaskan, peningkatan pengguna narkoba yang ditangani BNNK Pasuruan dengan rehabilitasi pada 2024 lalu sebanyak 105 pengguna. Sedangkan, saat ini sudah 215 pecandu yang ditangani BNNK Pasuruan.
“Peningkatan pengguna sangat tinggi di wilayah BNNK Pasuruan. Ini belum masuk pengedar dan bandarnya yang ditangani kepolisian,” terangnya.
Menurut Masduki, dengan adanya MoU pencanangan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi (WBK) ini, wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM). BNNK Pasuruan mengajak semua pihak ikut serta dalam menangani peredaran narkoba dan pengguna.
“Dengan bersama-sama kita bisa menyelesaikan permasalahan narkoba dengan pasti, meskipun dengan tantangan yang cukup besar dan risiko di lapangan,” ucapnya.
Pada 2026, lanjut Masduki, BNNK Pasuruan akan meningkatkan sosialisasi dan pencegahan di wilayah Pasuruan barat. Sebab, belakangan video viral sebuah desa di lereng gunung Penanggungan jadi desa narkoba dan berhasil diunggah Polres Pasuruan pada pertengahan tahun ini.
“Kita akan melakukan pencegahan di desa narkoba mohon semua pihak ikut berperan demi menyelamatkan generasi muda bangsa jauh dari narkoba,” tutupnya. (*)






