KabarBaik.co – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin kembali mendapat penghargaan atas peran aktifnya dalam pembinaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, pada acara Festival LIKE 2 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat (9/8).
Selain penghargaan untuk Bupati Trenggalek sebagai Pembina Proklim, Dusun Bandung di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, juga menerima penghargaan Proklim kategori utama.
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan sebagai salah satu Pembina Proklim di Indonesia. Penghargaan ini juga saya dedikasikan untuk pemerintah desa dan komunitas,” ujar Mas Ipin.
Mas Ipin menekankan bahwa keberhasilan Proklim tidak lepas dari peran aktif komunitas dalam menghadapi perubahan iklim, sesuai dengan yang disampaikan oleh Menteri Siti Nurbaya.
“Pencapaian ini juga didukung oleh program Adipura Desa yang diinisiasi di Kabupaten Trenggalek. Program ini memberikan insentif fiskal bagi desa-desa yang progresif dalam menghadapi perubahan iklim. Selain itu, tahun ini Kabupaten Trenggalek juga memperkenalkan program Adipura RT di tingkat kelurahan untuk memperluas dampak positif di masyarakat,” imbuhnya.
Mas Ipin juga menyoroti bahwa upaya gotong royong masyarakat telah membantu menghemat anggaran pemerintah sekaligus memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan.
“Sejak 2019, sebanyak 120 dari 157 desa/kelurahan di Trenggalek telah ikut serta dalam program ini, yang di antaranya sudah ada yang menerima penghargaan Proklim Lestari,” sebutnya.
Dalam sektor pertanian, inovasi dari komunitas petani seperti penerapan teknik pengelolaan air yang hemat dan efektif telah mengubah lahan kering menjadi produktif, bahkan memungkinkan panen padi hingga empat kali dalam satu musim.
“Ini sebagai bukti nyata bahwa kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim terus meningkat dan memberikan dampak positif,” tegas Mas Ipin.
Menteri LHK juga sempat mengingatkan bahwa krisis iklim akan berdampak pada krisis pangan, mengingat kemampuan tanah untuk menyimpan air semakin menurun. Inovasi-inovasi kecil yang dilakukan oleh para petani menjadi contoh bagaimana masyarakat lokal dapat beradaptasi dengan perubahan iklim.(*)