Intip Keunikan Cafe Dancok, Nama Terkesan Kotor tapi Jadi Favorit Wisatawan di Malang

Reporter: P. Priyono
Editor: Andika DP
oleh -168 Dilihat
Area depan Cafe Dancok arah jalur pegunungan Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang menuju Kediri. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – Meluangkan waktu untuk bersantai merenggangkan urat syaraf bersama keluarga hingga kerabat merupakan kebutuhan yang penting.

Sebuah tempat di lereng pegunungan tepatnya pinggir hutan Jalan Tretes, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang menawarkan pemandangan dan fasilitas yang menarik.

Selain fasilitas unggulan, tempat ini memiliki nama yang terkesan kotor. Yakni Cafe Dancok. Dancok di sini bukanlah sebutan yang memiliki makna kasar, jorok atau kotor, seperti yang banyak diketahui.

Tetapi, Dancok di kafe lereng gunung ini merupakan singkatan dari Daun Coklat. Memang terkesan sangar, tapi tempat ini jadi favorit wisatawan.

Baca juga:  Matangkan Persiapan AUG 2024, Opening Ceremony Akan Digelar di Unesa

Kenapa memilih nama unik itu, Pengelola Cafe Dancok Satrio menyebutkan, Dancok mengandung filosofi bahwa daun coklat merupakan daun yang sudah kering dan pasti jatuh ke tanah.

“Ketika jatuh di tanah itu pasti membusuk, maka itu menjadi asupan bagi siklus kehidupan. Jadi analoginya, ini seperti kehidupan manusia yang sama-sama bermanfaat bagi semuanya,” terangnya, Minggu (16/6).

Ia menambahkan, sebelum masuk area atau melewati loket Cafe Dancok yang menjadi suguhan pertama ialah spot foto nama kafe tersebut.

“Jadi, kafe ini satu area dengan Taman Bumi yang luas lahannya sekitar dua hektar. Nah, sebelum masuk ke kafe ini melewati loket yang dibandrol Rp20 ribu. Baru melewati jembatan gantung atau jembatan putih dengan estimasi kapasitas sekitar 20 orang di atas jembatan itu,” tuturnya.

Baca juga:  Bakti Kesehatan Akabri 91 di Malang, Polda Jatim Kerahkan 459 Nakes

Sedangkan, menurut Satriyo, yang membuat pengunjung menjadi betah yaitu di area Taman Bumi berdiri patung Kamajaya dan Kamaratih atau biasa yang dikenal Rama dan Shinta.

“Patung ini terletak setelah melintasi jembatan Putih. Maka, dapat dipastikan para wisatawan melakukan foto di depan patung itu,” ujarnya.

Selanjutnya, untuk menuju Cafe Dancok meski satu area dengan Taman Bumi. Ia memaparkan, dimanjakan dengan view atau pemandangan bagus ada kolam yang bisa dinaiki perahu sampan oleh para pengunjung.

Baca juga:  Pasutri Kecelakaan di Jalur Pujon-Kediri, Suami Tewas dan Istri Kritis

“Tak kalah serunya lagi, bagi keluarga yang bawa anak-anaknya bisa bermain di kolam renang yang kami sediakan, dengan kedalaman 150 centimeter dan view patung Dewi Sri. Air kolam renangnya pun terus mengalir dari sumber,” tambahnya.

Sebenarnya, keberadaan Taman Bumi hingga Cafe Dancok sudah berjalan empat tahun ini. Yang dibangun sejak awal pandemi Covid-19 yang ditetapkan oleh pemerintah tepatnya pada bulan Februari 2020. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.