Isu PMI Diianggap Tak Seksi, Dialog Migran Care di Banyuwangi Hanya Dihadiri Satu Kandidat Cakada

oleh -1562 Dilihat
pmi bwi
Migran Care Banyuwangi, organisasi masyarakat sipil yang bergerak di bidang perlindungan pekerja migran Indonesia

KabarBaik.co – Migran Care Banyuwangi, organisasi masyarakat sipil yang bergerak di bidang perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) menggelar dialog interaktif dengan mengundang hadirkan kandidat calon kepala daerah (Cakada), Kamis (17/10).

Dialog ini bertujuan untuk mengukur komitmen kandidat terhadap isu pekerja migran lewat visi misi dan program yang diusung dalam Pilkada 2024 ini.

Namun sayangnya dialog yang berlangsung di Hotel Aston ini tak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sebab, kandidat cabup dan cawabup banyak yang mangkir dari undangan. Hanya ada satu kandidat yang hadir, dia adalah cawabup nomor urut 2 yakni Ali Ruchi.

Ketua Migran Care Banyuwangi, Siti Uut Rochimatin mengatakan dialog interaktif ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana komitmen kandidat terhadap pekerja migran. Mengingat Banyuwangi juga menjadi salah satu daerah dengan penyumbang PMI tertinggi di Tapal Kuda.

“Oleh karenanya melalui dialog ini kami berharap ada komitmen dari para kandidat terhadap isu perlindungan pekerja migran,” kata Uut.

Namun sayangnya, menurut Uut, di Banyuwangi isu pekerja migran tidak dianggap seksi, sehingga banyak kandidat yang tidak hadir. Para kandidat juga dinilainya tidak memahami tentang persoalan pekerja migran.

Padahal persoalan pekerja migran sangat kompleks. Di Banyuwangi regulasi yang mengatur tentang pekerja migran masih lemah dan banyak celah yang mendorong semakin banyaknya pekerja migran ilegal.

“Makanya kami selalu mendorong adanya keterbaruan aturan. Nomenklatur perlindungan pekerja migran itu masih sedikit. Sehingga saat ada persoalan tentang pekerja migran, OPD di Banyuwangi masih saling lempar,” terang Uut.

Dia pun merasa kecewa lantaran sebagian besar kandidat mangkir dari undangan dialog. Misalkan berhalangan, para kandidat juga tidak mengirim utusan sebagai pengganti. Padahal para pekerja migran yang hadir dalam dialog sangat ingin mendengar komitmen dari setiap kandidat.

“Ya saya merasa gagal ya, hanya ada 1 orang yang datang yaitu pak Ali Ruchi. Kandidat lainnya berhalangan hadir karena ada kesibukan lain. Ini juga cukup membuktikan, karena mungkin isu PMI dianggap tidak seksi,” tegasnya.

Dialog ini turut dihadiri oleh pekerja migran, akademisi, praktisi hukum dan organisasi masyarakat lainnya. Dialog mengurai tentang berbagai persoalan yang banyak dihadapi PMI.

Sementara itu Cawabup nomor urut 2, Ali Ruchi mengaku isu pekerja migran adalah hal baru baginya. Dia bersedia datang karena ingin belajar sekaligus mendapat masukan dari para praktisi.

“Saya diundang kesini, ini hal baru. Saya datang kesini jujur ingin banyak masukan. Karena bagi kami mereka tau lebih detail soal isu pekerja migran. Sehingga itu baik untuk kami sebagai masukan untuk menyusun program supaya lebih tepat sasaran,” kata Ali Ruchi.

Ali menambahkan dalam diskusi ini dia menerima masukan soal revisi Perda 15 Tahun 2017 yang dinilai tidak menguntungkan pekerja migran, berkaitan dengan jaminan sosial. Pihaknya pun bakal mengamini permintaan itu.

“Untuk urusan ini kami memiliki program jaminan sosial. Tidak hanya bagi PMI tapi kepada juga untuk Diaspora. Bentuknya nanti kita rumuskan,” tegasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.